Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) meluncurkan kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun di wilayah tengah Jalur Gaza, Minggu (1/9).
"Anak-anak di Gaza mulai menerima vaksin polio pagi ini," kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu menyebutkan, "Kampanye vaksinasi dimulai di wilayah tengah Gaza, tempat lebih dari 200 tim kami memberikan vaksin di 28 fasilitas kesehatan UNRWA dan berkeliling dari tenda ke tenda."UNRWA telah menyediakan peta yang merinci pusat-pusat vaksinasi di Gaza tengah.
Ribuan warga Palestina berbondong-bondong ke pusat-pusat ini untuk memvaksinasi anak-anak mereka, menurut seorang reporter dari Anadolu.
Tim medis di pusat-pusat vaksinasi di kota Deir al-Balah, wilayah tengah Gaza, mengamati tanda-tanda kelelahan dan malanutrisi kepada banyak anak yang menerima vaksinasi akibat kondisi buruk akibat serbuan tanpa henti Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama hampir 11 bulan.
Kampanye ini, yang dilakukan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, difokuskan di Gaza tengah mulai 1 hingga 4 September, dilanjutkan di Khan Younis dari 5 hingga 9 September, dan akan berakhir di Gaza City dan wilayah utara mulai 9 hingga 12 September, menurut sumber resmi.
Pada tanggal 16 Agustus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama 7 hari untuk memungkinkan kampanye vaksinasi polio yang menargetkan 640.000 anak. Seruan ini didukung oleh UNRWA.
Permintaan tersebut muncul setelah Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kasus polio pertama yang dikonfirmasi di Gaza, yang menyerang seorang anak berusia 10 bulan.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.700 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 94.100 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlangsung di Gaza menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan serta meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kondisi hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diinvasi pada tanggal 6 Mei.
Sumber: Anadolu-OANA