Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mendorong peningkatan pemilih di segmen perempuan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, dengan melakukan sosialisasi tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati, serta pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Koltim Yanthi Pratiwi Irianto saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi tahapan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur, yang akan digelar pada 27 November 2024.
"Sekarang ini kami sedang sosialisasi kepada segmen pemilihan perempuan di setiap kecamatan di Kabupaten Koltim," kata Yanthi Pratiwi.
Dia menyebutkan bahwa sosialisasi kepada segmen pemilih wanita itu dilakukan karena partisipasi pemilih di segmen tersebut sangat dibutuhkan dalam setiap pemilihan kepala daerah.
“Sosialisasi ini untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam peran perpolitikan. Perempuan memiliki peran penting untuk terlibat langsung dalam setiap demokrasi di Indonesia,” ujarnya.
Yanthi Pratiwi mengungkapkan bahwa segmen pemilih perempuan di Kabupaten Koltim akan terus dilakukan edukasi terkait dengan politik dan demokrasi.
Sehingga, lanjutnya, para pemilih wanita di daerah tersebut dapat berperan aktif di setiap pemilihan atau pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh KPU.
“Mudah-mudahan pemilih perempuan bisa meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur tahun 2024,” sebut Yanthi Pratiwi.
Sementara itu, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Koltim Murhum menyampaikan bahwa di daerah tersebut untuk jumlah pemilih perempuan lebih besar dari pada di segmen laki-laki.
"Dan antusias Pemilu 2024 Koltim atau tingkat partisipasi masyarakat mencapai 83,08 persen, yang telah mencapai target nasional," ucap Murhum.
Dia menambahkan bahwa sosialisasi kepada segmen pemilih wanita itu juga merupakan bagian dari tahapan KPU untuk menciptakan nilai-nilai kesadaran dan kesetiaan antara pemilih dengan mereka calon kepala daerah yang akan dipilih.