Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memastikan melakukan perbaikan-perbaikan sistem aplikasi yang belum begitu lengkap untuk mendata dalam Sistem Informasi Laporan Absensi Pegawai (Simalape)
Sebelumnya Dinas Kominfo Baubau mendeteksi menemukan indikasi penggunaan GPS palsu (fake GPS) oleh 588 oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemkot daerah itu dalam mengakses aplikasi Simalape.
Pj Sekretaris Daerah Kota Baubau, La Ode Fasikin, di Baubau, Kamis (4/7), mengatakan belum mendapatkan laporan dari dinas yang bersangkutan terkait hal tersebut, ia baru membaca melalui media.
"Tetapi intinya bahwa itu mungkin sistem aplikasi yang belum begitu komplit untuk mendata bahwa sekian-sekian nama-nama yang ini yang menggunakan fake GPS itu, namun kita tetap melakukan upaya-upaya perbaikan-perbaikan sistem, pembinaan supaya tidak terjadi hal yang seperti itu," tuturnya.
Namun demikian, kata Fasikin, bila nantinya ada temuan-temuan begitu pasti akan ada sanksi. Pembinaan secara lisan dan tertulis. "Itu pun kita belum mendeteksi secara rill apakah benar apa tidak itu," ujar Fasikin usai menghadiri upacara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Inspektur Kota Baubau oleh Pj Walikota Baubau, di Aula Kantor Walikota Baubau.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Baubau, Andi Hamzah Machmud mengatakan, bahwa sebenarnya berdasarkan deteksi dari aplikasi Simalape menemukan atau mengidentifikasi telah terjadi penggunaan fake GPS dalam penggunaan absensi pegawai.
"Sebenarnya kalau kita bicara data, kami belum yakini 100 persen terkait dengan angka 588 terjadi penggunaan fake GPS diberbagai OPD iya, tapi memang ada kelemahan dalam sistem kami aplikasi Simalape belum bisa mendeteksi namanya atau oknumnya, yang bisa dideteksi itu hanya terjadi penggunaan fake GPS," ujarnya.
Sehingga, ia menambahkan, menjadi kelemahan pihaknya mengenai sistem aplikasi Simalape yang dari absensi online yang namanya Sipolima ke Simalape merupakan bagian dari peningkatan performa daripada aplikasi tersebut.
"Dan hari ini pun juga dengan adanya kelemahan di aplikasi kami tentu kami berbebah bagaimana menghilangkan cela-cela yang bisa dipakai oleh oknum PNS dalam melakukan absensi dan itu bagian dari tanggungjawab Kominfo, memastikan bahwa aplikasi yang kami gunakan ini betul-betul tidak ada cela yang bisa dilakukan oleh PNS," ujarnya.
Andi Hamzah juga menambahkan bahwa pihaknya memastikan kedepan atau per hari ini untuk fake GPS tidak akan ada lagi pegawai yang bisa melakukan, karena salah satu solusi yang dilakukan pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk setiap saat akan memblok semua aplikasi-aplikasi yang dipakai oknum dalam manipulasi terkait dengan absensi.