Kendari (ANTARA) - Warga korban banjir bandang di Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara menyediakan jasa rakit untuk pengendara motor dan mobil dengan tarif Rp500 hingga Rp700 ribu sekali penyeberangan.
"Warga menyediakan jasa rakit untuk membantu pengendara untuk melintasi luapan Sungai Lalindu agar kendaraan tidak macet dan rusak akibat banjir bandang," kata Kepala Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara, Sultra.Idrus, Senin.
Idrus menjelaskan bahwa ide menyediakan ojek rakit tersebut untuk memudahkan pengendara untuk melintas tanpa takut kendaraannya terendam banjir bandang.
Selain itu, jasa rakit tersebut merupakan salah satu cara alternatif ketika melintasi di wilayah tersebut.
Untuk sewa bervariasi, kata dia, warga sekitar telah sepakat mematok harga bagi pengendara yang menggunakan jasa rakit tersebut.
"Untuk motor seharga Rp100 ribu, mobil tanpa penumpang Rp300 ribu, mobil dengan muatan sedang Rp500 ribu, sedangkan mobil dengan muatan berat seharga Rp700 ribu," katanya.
Salah satu pengendara yang memanfaatkan jasa rakit tersebut, Jusrin yang akan melakukan perjalanan bertolak dari Kendari menuju Sulawesi Tengah mengatakan bahwa dengan adanya rakit tersebut sangat membantu pengendara saat ingin melintasi jalan yang tergenang air akibat banjir bandang.
"Dengan adanya jasa rakit ini sangat membantu kami yang membawa logistik kebutuhan bahan pokok, sebab barang harus segera di distribusi sebelum rusak," kata Jusrin.
Sampai saat ini kondisi banjir masih menutupi jalan penghubung antar provinsi tersebut sementara ketinggian air di atas 1,5 meter dalam kondisi tidak hujan namun pasca hujan maka air bisa mencapai 2 meter ketinggiannya.
Rasni salah seorang warga yang berada di Kecamatan Wiwirano yang setiap harinya menggunakan jalan tersebut untuk berada di Kantor Pemda Konawe Utara mengaku sangat terbantu dengan adanya jasa rakit yang dibuat dengan masyarakat sekitar. "Saya cukup membayar Rp 50 ribu bisa melintasi banjir tanpa terkena air," ungkapnya.
Dirinya berharap banjir segera surut agar aktivitas Kembali normal sebab putusnya akses jalan Trans Sulawesi itu menyebabkan beberapa kebutuhan pokok seperti sayur yang di berada di Kecamatan Asera mengalami kenaikan sangat drastis. Namun kenaikan Harga itu cukup wajar sebab pedagang sayur yang menggunakan kendaraan mobil harus mengeluarkan biaya sewa penyeberangan rakit.