Kendari (ANTARA) - Penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Panda Tahun 2024 Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggunakan sistem Computer Assisted Tes (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Karo SDM Polda Sultra Kombes Pol Danang Beny K., S.I.K., melalui Kabag Dalpers AKBP Saminata S.I.K., MM menjelaskan bahwa penerimaan anggota Polri berpedoman pada prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis atau BETAH.
"Kami berkomitmen dalam penerimaan anggota Polri menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis," tegas AKBP Saminata kepada awak media saat ditemui di lokasi tes, Rabu 8 Mei 2024.
Seleksi yang berlandaskan integritas dan transparansi, menurut dia, akan melahirkan calon aparatur sipil negara yang memiliki kredibilitas tinggi dan berkompeten.
Saminata juga menegaskan guna mencegah terjadinya upaya kecurangan, seluruh peserta diperiksa dan dijaga dengan ketat oleh panitia.
"Panitia pengawas internal maupun eksternal melakukan pengawasan langsung proses pelaksanaan seleksi penerimaan calon Taruna/Taruni Akpol dengan maksud tujuan untuk melihat langsung pelaksanaannya sehingga diharapkan tidak ada lagi kecurangan atau komplain dari peserta tes,” katanya
Lebih lanjut, Saminata menjelaskan, tes psikologi merupakan serangkaian tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis para calon Polri. Tujuannya untuk mengukur berbagai kemampuan, mental, emosi, dan unsur psikis lainnya.
"Setelah mengikuti tes, hasilnya langsung ketahuan yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat," jelas AKBP Saminata.
Polisi berpangkat dua bunga melati emas ini menyebutkan, nilai minimal untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya adalah 61 poin.
"Dari total 57 peserta yang terdiri dari 52 laki-laki dan 5 perempuan, sebanyak 8 peserta laki-laki dinyatakan tidak memenuhi syarat sesuai hasil tes hari ini," katanya.
Sebagai informasi, 57 peserta ini sebelumnya telah mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap awal di Aula Dharana Lastarya, pada Sabtu 20 April 2024 lalu.