Kendari (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto menilai kuliner khas daerah itu bisa menjadi kekuatan ekonomi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Selain melestarikan kuliner khas daerah kabupaten/kota se-Sultra, lomba kuliner khas daerah Sultra juga bertujuan mempromosikan kuliner lokal yang kemudian diolah menjadi makanan yang menarik, bergizi, serta bernilai ekonomi tinggi," ujar Andap Budhi Revianto di Kendari, Minggu, serangkaian kegiatan perayaan HUT Ke-60 Sultra.
Pj Gubernur juga mengarahkan para peserta untuk menjadikan potensi keragaman kuliner khas Sultra menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif kepada masyarakat.
“Kita harus belajar dari industri budaya Korea, sebagai contoh kita lebih mengenal makanan Toppoki, Bulgogi, Kimchi dibandingkan kuliner khas di sini seperti Kalambe, Kasoami, Parende.dan Kambewe. Mari kita maksimalkan segala potensi sumber daya yang ada untuk menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat,” ucap Andap.
"Setelah dipromosikan dengan baik, setelah itu kita produksi secara massal, ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang akan menekan angka kemiskinan ekstrem dan tingkat pengangguran terbuka di Sultra," tambahnya.
Pj Gubernur juga berkesempatan meninjau meja yang menghidangkan sajian kuliner dari 17 kabupaten/kota. Adapun jenis makanan yang disajikan, sebagai berikut :
1. Kota Kendari ( Juara I ): Salad Pokea, Mie Sagu, Ika Pinalulo Mokoni, Tahu Dina Lulo, Pururundawa Warahah, Puding Wanggola Wua Naga, dan Teh Warakah Mendidoha;
2. Kabupaten Buton Utara ( Juara II ): Perangi Patola, Sup Asam Manis Kena, Sansaru Owinkeu, Lapa-Lapa Wakawondu, Tamea Ini, Katawai Linulu, Pambulu Tinumesi, Srikaya Kastela, dan Jus Merah Putih;
3. Kabupaten Wakatobi ( Juara III ): Lokatu, Ubi Faturumbu, Sayoro Mozaik, Opa Tari Seaweeo, dan Sop Buah Kanduru.
4. Kota Baubau: Sup Kajalona Konduru, Kambeww Wakawondu, Nasu Wolio Molagina, Katapai Kawana Kaobula, Puding Paratukala Maimpona, Kambana Kapaeya Pemeili, dan Jus Pepaya Buah Naga;
5. Kabupaten Konawe: Salad Sayur Kota Padi, Nasi Singkong, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera;
6. Kabupaten Konawe Selatan: Pizza Singkong, Nasi Berah Merah Pulen, Ikan Tenggiri Kuah Gulai, Rolade Tahu, Tuna Woku Rol, Rendang Jantung Pisang, Sate Aneka Seafood, Kepiting Saos Pedas Manis, Udang Bakar Madu, Dimsum Kepiting, Sate Lilit Ikan, Minuman Jasreh, Jus Pelangi, Puding Lumut dan Kelor Kelapa Muda, serta Puding Nutrijel Ubi Jalar Ungh;
7. Kabupaten Konawe Utara: Wanggole Inusa, Tawaro Oheo Mpinalulu, Sop Bola Bola Labu, Tawanggole Nibaki, Sambal Goreng Kuli Wanggole, Uraa Takule dan Tropical Konasara;
8. Kabupaten Konawe Kepulauan: Sop Labu Kuning, Tahu Pelangi, Ayam Lewe Olo, Dendeng Daun Singkong, Sambal Goreng Daun Pisang, Kukus Pisang Zebra, Puding Kelor Buah, dan Air Secang;
9. Kabupaten Buton: Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang;
10. Kabupaten Buton Selatan: Parende Cumi Udang, Lapa-Lapa, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera;
11. Kabupaten Buton Tengah: Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang;
12. Kabupaten Muna: Sop Konduru Bola-Bola Kelor, Telur Singanga, Kadonte, Sayur Rebung Kamomo Kawanse, Kagule Katowono Kenta Pari, Lapa-Lapa, Ayam Kandara, Tempe Panggang Pedas, dan Puding Bola Ungu;
13. Kabupaten Muna Barat: Medawa Kambu, Ghoti Karaimpo, Manu Katingkou Kauwei, Parende Bhangkeno Banggi, Pawu Kalei Katinga, dan Dhamere Kasinta;
14. Kabupaten Kolaka: Adonge Sagu Gula, Bini Garang, Daging Kambatu Tinumisi, Manu Ninahu Tawaoloho, Ikan Pari Masak Kuah, Sayur Tinira Campur, dan Cinta Tamborasi;
15. Kabupaten Kolaka Timur: Bola-Bola Ubi Jalar, Sinole, Tonowu Belut Batang Pisang, Ayam Tawaoloho, Sayur Tanggoreke, Gagape Tinira, dan Ikan Bini-Bini;
16. Kabupaten Kolaka Utara: Lawa Ayam Kampung, Nasi Goreng Pisang Lilin, Nasi Liku, Lawa Ikan, dan Boi;
17. Kabupaten Bombana: Sop Koniki Dinirea, Nidivi Puhu Nihela Inisisa Biti-Biti, Nilapa Ica, Inoti Kananasi, Riceu Kandora Uuu, Jus Fuampnam Nenas Gulaea, dan Gula Kelapa Waje;
Menutup arahannya, Pj.Gubernur mengingatkan kepada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memperhatikan kasus stunting di masing-masing daerah, serta melakukan intervensi untuk pencegahan stunting melalui pemberian asupan makanan bergizi serta memanfaatkan anggaran stunting yang ada dengan baik.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni para Bupati/Walikota beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupten/Kota, dan Pimti Pratama Pemprov Sultra