Kendari (ANTARA) - Mantan Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Provinsi Sulawesi Tenggara Ridwan Bae miris setelah mengetahui cabang olahraga dayung pulang dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 tanpa medali emas.
"Waduu...uh. Kenapa bisa? Cabang olahraga dayung sebagai primadona Sultra di setiap ajang tingkat nasional pulang tanpa medali emas," kata Ridwan, mantan Ketua PODSI Sultra era 90-an.
Cabang olahraga dayung pertama kali memperkuat Sultra di ajang PON XII/1989 mencatatkan sejarah merebut 6 medali emas.
Sejarah itu kini tinggal kenangan. PON XXI/2024 Aceh-Sumut berakhir kelabu. Skuad dayung Sultra pulang tanpa sekeping pun medali emas.
"Tidak penting mencari siapa yang salah dibalik kegagalan para atlet dan pelatih serta pengurus cabang dayung," tutur Ridwan, yang kini Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Artinya, evaluasi menyeluruh menjadi wajib untuk memetik hikmah dari kegagalan cabang dayung di PON Aceh-Sumut.
"Setuju SIWO PWI gelar forum diskusi curah pikir mengembalikan reputasi dayung. Libatkan para pemangku kepentingan olahraga, pemerintah daerah, PODSI, KONI dan insan yang peduli olahraga" ujarnya.
Ridwan mengapresiasi prestasi gemilang tim Softball putri yang menyelamatkan wajah Sultra dengan merebut medali emas PON.