Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen memperkuat kapasitas dalam perencanaan pembangunan sektor kehutanan.
“Melalui implementasi proyek strategis nasional, dapat menciptakan pemanfaatan hutan yang lebih optimal, mendukung ketahanan pangan dan energi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan,” ujarnya saat menerima kunjungan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Gedung Bappenas, dikutip dari keterangan di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Rachmat menekankan urgensi sinergi antar dua kementerian yang mereka emban untuk mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air.
Menurut dia, kehutanan memiliki banyak sekali sumber kekayaan yang dapat dimanfaatkan dan dikelola. Karena itu, hutan harus dijadikan sebagai cadangan pangan, energi, dan air untuk generasi masa depan. Bappenas sendiri memastikan akan membantu dan mengawal pada aspek perencanaan.
Kini, Indonesia memiliki kawasan hutan tropis seluas 126,7 juta hektare (ha) yang terdiri atas hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi. Seluruh jenis hutan ini berpotensi tinggi sebagai sumber daya ekonomi melalui produk hutan, keanekaragaman hayati, dan cadangan karbon. Namun, sekitar 12,7 juta hektare lahan kritis yang tersebar di kawasan hutan perlu ditangani agar fungsi ekologis dari area tersebut dapat terjaga secara optimal.
Dua usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait kehutanan juga dibahas dalam pertemuan dua menteri tersebut, yaitu ketahanan pangan dan energi melalui perhutanan berbasis masyarakat, serta penyelamatan mata air kritis untuk ketahanan air. Hal ini mengingat sektor kehutanan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi beserta pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan hutan lestari dan perhutanan sosial sebagaimana terkandung di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
“Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan akan menjadi kunci untuk mendukung pencapaian target jangka panjang Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045,” kata Rachmat Pambudy.
“(Kami) harapkan agar kolaborasi ini dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung ketahanan pangan, energi, dan air di Indonesia berbasis kekayaan hutan. Kehutanan memiliki banyak sekali sumber kekayaan yang dapat kita manfaatkan dan kelola. Hutan harus dijadikan cadangan pangan, energi, dan air untuk masa depan, bukan kita sendiri tetapi anak cucu kita,” ungkap Kepala Bappenas.