Kendari (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara berkomitmen menuntaskan kasus penembakan empat orang nelayan di Perairan Pulau Campedak, Kabupaten Konawe Selatan.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Sultra Kombes Pol Faisal F Napitupulu saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi pascainsiden penembakan empat orang nelayan tersebut.
"Kami sudah periksa saksi berjumlah tujuh orang, baik dari nelayan maupun anggota (polisi) yang bertugas," kata Faisal saat melakukan konferensi pers di Mapolda Sultra.
Dia menyampaikan bahwa untuk langkah selanjutnya, kepolisian akan mengambil keterangan dari para nelayan yang menjadi korban penembakan di Pulau Campedak tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Profesi dan Pengamanan (Propam) Mochammad Sholeh menjelaskan bahwa terkait insiden penembakan tersebut, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi secara intensif.
"Kami sudah mengambil keterangan dari sembilan orang yang terdiri atas empat orang dari anggota Dit Polairud Polda Sultra, tiga masyarakat, dan dua dari pelaku," ungkap Sholeh.
Dia menambahkan bahwa dalam kasus tersebut, pihaknya akan terus mencari keterangan saksi-saksi lain untuk menguatkan fungsi Propam dalam penegakan hukum terhadap personel yang melakukan pelanggaran, baik disiplin maupun kode etik.
"Kita akan mengecek semua, dari hal terkecil secara detail akan diperiksa. Tidak ada yang ditutup-tutupi," jelasnya.
Sholeh menegaskan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara terbuka, profesional, dan secara cepat.
"Dalam rangka pemeriksaan, kami sudah melakukan patsus terhadap dua orang. Bripka A sebelumnya telah dipatsus, hari ini kami juga lakukan terhadap Bripka R," tambah Sholeh.
Diketahui, kasus penembakan empat orang nelayan tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak dua orang, sementara dua lainnya menjalani perawatan medis di rumah sakit.