Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak para petani dan nelayan di wilayah itu memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat untuk mengembangkan serta meningkatkan usaha pertanian dan perikanan mereka.
Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan di Kendari Rabu, mengatakan bahwa hal itu juga untuk mencapai serapan kredit tersebut pada 2023.
Ia menyampaikan bahwa menurut data DJPb, saat ini program KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran.
"Kebanyakan dari pedagang besar dan eceran," kata dia.
Dia menyebutkan bahwa penyaluran KUR di Bumi Anoa --sebutan untuk Sultra-- menjelang triwulan keempat pada 2023 masih rendah dan jauh dari target.
"Serapan KUR hingga Agustus baru mencapai Rp2 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 36.212 orang," katanya.
Padahal, katanya, target yang ditetapkan DJPb Sultra untuk dana KUR sebesar Rp2,8 triliun.
Untuk itu, Syarwan mengajak para petani dan nelayan di Provinsi Sultra untuk memanfaatkan KUR dalam mengembangkan usaha mereka.
"Manfaatkan KUR ini untuk mengembangkan usahanya," ujar dia.
Ia juga mengimbau kepada perbankan di Sultra untuk lebih aktif lagi mempromosikan program KUR kepada masyarakat agar bisa menarik debitur memanfaatkan program tersebut.
"Tadi, saya juga sudah mengimbau kepada bank untuk membuat iklan KUR enam persen murah, dengan harapan masyarakat kita ini jadi tau," katanya.
Pihaknya juga telah mengadakan kegiatan pelatihan UMKM untuk meningkatkan keterampilan mereka dan bisa mengajukan pinjaman ke bank untuk memanfaatkan program KUR.
"Beberapa waktu lalu juga kita sudah mengadakan pelatihan UMKM dan kita sampaikan juga di setiap kunjungan untuk bisa dimanfaatkan (program KUR, red.) itu," katanya.