Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan dan perlindungan khusus terhadap perempuan sebagai salah satu untuk mengurangi angka kekerasan serta mendorong peran aktif dari masyarakat.
"Salah satu peran pemerintah daerah untuk mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dengan melaksanakan sosialisasi untuk mendorong peran aktif dari masyarakat itu sendiri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala pada acara sosialisasi tersebut di Aula Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Kendari, Selasa.
Ridwansyah berharap para peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut, khususnya kepada para TP PKK Kota Kendari agar dapat membuat perubahan sosial yang dibutuhkan untuk mengurangi tingkat kekerasan di Kota Lulo itu.
“Kita sangat berharap ibu-ibu yang menjadi peserta hari ini, besok-besok menjadi narasumber, menjadi aktor, menjadi penyambung informasi dari bapak-ibu narasumber hari ini,” kata Ridwansyah.
Sekda Kota Kendari itu juga mengatakan bahwa perempuan dan anak merupakan pihak yang sangat rentan terhadap tindak kekerasan, sehingga pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak memerlukan penanganan yang tepat dan melibatkan berbagai lembaga dan juga partisipasi masyarakat.
Mantan Kepala Bappeda Kota Kendati itu juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini berdampak terhadap berbagai aspek, khususnya pada tumbuh kembang anak dalam rumah tangga dan peran keluarga terhadap pencegahan stunting memiliki andil yang besar dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas.
“Kalau sudah masuk kategori stunting itu akan menjadi obyek penanganan institusi. Kita di Pemerintah Kota Kendari ada 15 OPD (organisasi perangkat daerah) yang konsentrasi menangani, kita sekarang Kota Kendari berada di posisi 17 persen. Insya Allah tahun depan 2024 berada pada angka 14 persen penurunan angka stunting,” ujarnya.