Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap kuota petugas untuk penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat ditambah, mengingat proporsi dengan peserta haji yang tidak seimbang.
"Kemarin ketika bertemu dengan Menhaj Saudi Tawfiq F Al Rabiah, saya sampaikan bahwa kuota petugas yang diberikan kepada Indonesia ini masih jauh dari ideal. Sehingga perlu ditambah," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Yaqut mengatakan penambahan petugas haji ini penting. Saat ini, komparasinya satu petugas dibanding 50 orang peserta haji. Padahal, petugas juga tersebar di berbagai tempat, seperti Daerah Kerja Bandara, Mekkah, dan Madinah.
Dengan komparasi yang tidak seimbang, kata dia, maka beban kerja petugas juga sangat berat. Akibatnya, banyak petugas yang mengerjakan hal-hal di luar tanggung jawabnya.
Kondisi yang dialami petugas haji juga semakin berat seiring banyaknya peserta ibadah haji lanjut usia (lansia) yang membutuhkan bantuan.
"Misalnya, saya lihat beberapa teman-teman media di Mina harus menggendong jamaah. Saya kira ini masih kita negosiasikan agar ke depan petugas itu diberikan tidak berdasarkan proporsi, tapi berdasarkan pada kebutuhan," kata dia.
Ke depan, Kemenag akan berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi, utamanya perihal operasional petugas yang bekerja saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Mina).
"Misalnya kebutuhan di Armuzna itu akan berbeda dengan kebutuhan di luar Armuzna. Nanti ke depan kita akan ikhtiarkan, bicarakan dengan pemerintah Arab Saudi bagaimana petugas di Armuzna ya dia hanya bertugas di saat itu saja. Setelah Armuzna, dia bisa kembali ke Tanah Air," kata dia.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi, sekitar 4.000 petugas haji diberangkatkan ke Tanah Suci untuk membantu para peserta ibadah haji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag Yaqut harap kuota petugas haji 2024 ditambah