Kendari (ANTARA) - Biro Perencanaan dan Anggaran (Ro Rena) di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) meluncurkan inovasi terbaru dalam penyusunan perencanaan anggaran dengan pendekatan berbasis risiko.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Polda Sultra diterima di Kendari, Rabu menyebut langkah ini bertujuan untuk memastikan penggunaan anggaran yang lebih efisien dan efektif dalam menjalankan tugas kepolisian.
Penyusunan perencanaan anggaran berbasis risiko merupakan inovasi di bidang anggaran Polri yang di gagas Karorena Polda Sultra dimana inovasi ini belum ada regulasi yang mengatur sebelum nya.
Dalam upaya untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas kepolisian, Biro Rena Polda Sultra telah mengadakan sosialisasi kepada personel Polri di Polda Jawa Timur pada 26 Juni 2023, serta Polda Sultra, Sulsel, Sulbar, Sulteng dan Gorontalo melalui media zoom pada 4 Juli 2023 mengenai pentingnya perencanaan anggaran berbasis risiko.
Sosialisasi ini melibatkan pengenalan konsep penyusunan kebutuhan anggaran, penyusunan pagu indikatif, penyusunan pagu anggaran dan penyusunan alokasi anggaran.
Tidak hanya itu, dalam penyusunan anggaran berbasis risiko beberapa hal juga harus ditekankan yakni identifikasi risiko, penilaian risiko, pengambilan keputusan berdasarkan analisis risiko, serta pemantauan dan evaluasi berkala.
"Dengan adopsi perencanaan anggaran berbasis risiko, kami berharap dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya yang tersedia untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko," kata Kepala Biro Rena Polda Sultra, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dra. Yulia Agustin Selfa Triana di Kendari, Rabu.
Proses identifikasi risiko dilakukan secara cermat dengan melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai faktor yang dapat menyebabkan risiko dalam tugas-tugas operasional kepolisian. Faktor-faktor tersebut mencakup keamanan, operasional, serta aspek finansial yang relevan.
Upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap risiko dan kinerja anggaran juga menjadi bagian penting dari inovasi ini. Dengan melakukan evaluasi secara rutin, Biro Rena Polda Sultra dapat mengukur keefektifan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko dan memastikan penggunaan anggaran yang efisien.
"Inovasi ini menunjukkan komitmen kami dari Biro Rena Polda Sultra dalam meningkatkan manajemen anggaran yang lebih responsif terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh terbaik dalam penerapan perencanaan anggaran berbasis risiko di institusi lainnya," ungkap Kombes Yulia.
Mekanisme penyusunan ini telah mendapat dukungan dari internal Polri di antaranya Asrena Kapolri Irjen Pol Wahyu Hadiningrat, Karo Jemengar Srena Polri Brigjen Pol Andik Setiyono, dan Auditor Kepolisian Utama TK II Itwasum Polri Brigjen Pol Herukoco.
Dalam perumusan mekanisme penyusunan anggaran berbasis risiko ini tidak terlepas dari dukungan Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto selaku mentor.
Selain itu, pihak eksternal yakni Deputi Kepala BPKP Bidang PIP dan Polhukam PMK serta inspektur VI Inspektorat Jenderal Kemenkeu mendukung penuh inovasi terkini yang dilakukan oleh Biro Rena Polda Sultra.