Istanbul (ANTARA) - China pada Rabu menyambut gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, menekankan langkah serupa untuk gencatan senjata di daerah kantong Gaza, Palestina, yang terkepung dan telah dibombardir Israel selama lebih dari satu tahun, menurut laporan media pemerintah.
"Beijing mendukung semua upaya yang kondusif untuk meredakan ketegangan dan mencapai perdamaian, dan menyambut baik pihak-pihak terkait yang mencapai kesepakatan gencatan senjata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada wartawan di ibu kota China tersebut.
Namun, Mao menambahkan: "Pihak China percaya bahwa kegagalan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah akar penyebab kekacauan di Timur Tengah saat ini."
Dia mendesak semua pihak untuk "bekerja bersama guna mencapai gencatan senjata yang menyeluruh dan berkelanjutan di Gaza lebih awal."
Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang ditengahi melalui upaya diplomatik AS dan Prancis, mulai berlaku pada 0200GMT (waktu setempat).
Kesepakatan tersebut berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa usulan untuk mengakhiri konflik telah dirampungkan, di tengah harapan bahwa hal itu akan menghentikan serangan udara Israel terhadap kota-kota Lebanon dan mengakhiri pertempuran lintas batas yang telah berlangsung selama satu tahun.
Lebih dari 3.760 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang telah mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.