Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong nelayan untuk meningkatkan produksi perikanan baik itu perikanan tangkap maupun perikanan budi daya.
"Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Bombana dua tahun lalu telah memberikan bantuan peralatan cold storage bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada beberapa kelompok nelayan untuk mendukung usaha nelayan yang akan mengirim ikan keluar daerah," kata Kadis Perikanan Bombana, Sarif dalam pernyataan yang diterima di Kendari, Jumat.
Untuk itu, nelayan yang terlibat dalam hasil perikanan tangkap maupun budi daya untuk tetap bersemangat dalam mengembangkan usaha sehingga apa yang dilakukan selama ini akan membuahkan hasil yang lebih.
Menurut Sarif, potensi hasil perikanan di Bombana yang baru tergarap 35 persen bisa meningkat hingga 45 persen di tahun 2023 setelah adanya bantuan alat pendingin sebagai sarana untuk menampung hasil tangkapan nelayan.
Sektor perikanan menjadi salah satu sektor andalan di daerah itu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui hasil perikanan tangkap maupun budi daya.
"Potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Bombana sangat melimpah, dimana letak Bombana yang diapit oleh Teluk Bone kemudian Selat Tiworo menjadi kawasan menjanjikan untuk perikanan tangkap," katanya.
Sementara untuk perikanan budi daya yang dikembangkan masyarakat kata Syarif, adalah budi daya perikanan tambak berupa ikan bandeng, udang vaname, ikan nila, rumput laut, dan kepiting bakau.
"Yang pasti bahwa hasil perikanan dari Bombana tidak hanya untuk dikonsumsi bagi warga lokal atau kebutuhan warga Bombana, tetapi ikut memenuhi beberapa kabupaten lain seperti di Kota Kendari, dan bahkan diantar pulaukan ke Makassar Sulawesi Selatan dan pulau Jawa," tuturnya.