Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), tetap optimistis potensi hasil perikanan di daerah itu yang baru tergarap 35 persen bisa meningkat hingga 40 persen di tahun 2022.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bombana, Syarif, melalui pesan WhatsApp dari Bombana, Kamis mengatakan sektor perikanan menjadi salah satu sektor andalan di daerah itu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui hasil perikanan tangkap maupun budidaya.
"Potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Bombana sangat melimpah, dimana letak Bombana yang diapit oleh Teluk Bone kemudian Selat Tiworo menjadi kawasan menjanjikan untuk perikanan tangkap," katanya.
Sementara untuk perikanan budidaya yang dikembangkan masyarakat kata Syarif, adalah budidaya perikanan tambak berupa ikan bandeng, udang vaname, ikan nila, rumput laut, dan kepiting bakau.
Menurut dia, hasil perikanan dari Bombana tidak hanya untuk dikonsumsi bagi warga lokal atau kebutuhan warga Bombana, tetapi ikut memenuhi beberapa kabupaten lain seperti di Kota Kendari, dan bahkan diantar pulaukan ke Makassar dan pulau Jawa.
"Banyak hasil perikanan Bombana yang dikirim ke ibukota provinsi bahkan diantarpulaukan ke luar Sultra," katanya.
Pemerintah kata Syarif, terus mendorong nelayan untuk meningkatkan produksi perikanan baik itu perikanan tangkap mau pun perikanan budidaya.
"Bahkan kami telah memberikan bantuan peralatan cold storage bersumber dari Kementerian kelautan dan Perikanan kepada beberapa kelompok nelayan untuk mendukung usaha nelayan yang akan mengirim ikan keluar daerah," ujarnya.
Untuk itu, nelayan yang terlibat dalam hasil perikanan tangkap maupun budidaya untuk tetap bersemangat dalam mengembangkan usaha sehingga apa yang dilakukan selama ini akan membuahkan hasil yang lebih, meskipun masih dalam suasana Pandemi Covid-19.