Kendari (ANTARA) - Universitas Halu Oleo (UHO) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengoptimalkan pengawasan untuk mencegah kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
"Dalam pengawasan kita manfaatkan semuanya. Sebelum masuk memang kita periksa mereka dengan metal detektor, jangan sampai mereka membawa alat-alat yang kira-kira untuk melakukan kecurangan," kata Rektor UHO Prof. Muhammad Zamrun Firihu di Kendari, Rabu.
Rektor UHO rutin mengecek pelaksanaan UTBK dan menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak ada laporan mengenai adanya tindak kecurangan.
"Sejauh ini alhamdulillah semua berjalan dengan baik, listrik bagus, jaringan bagus, dan peserta juga sampai hari ini belum ada laporan yang masuk tentang kecurangan yang terjadi," katanya.
UTBK-SNBT gelombang pertama berlangsung 8 hingga 14 Mei 2023 dan gelombang keduanya dijadwalkan berlangsung 22 sampai 28 Mei 2023.
Prof. Zamrun menyampaikan bahwa peserta UTBK-SNBT untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri di kampus UHO sebanyak 8.937 orang.
"UTBK- SNBT UHO ini dua sesi setiap hari. Itu yang kami siapkan 30 ruangan. Jam mulai pukul 07.30 WITA sampai pukul 11.30 WITA (sesi pertama) dan sesi kedua pukul 13.30 WITA sampai 17.15 WITA," katanya.
Rektor mengimbau peserta UTBK-SNBT percaya pada kemampuan sendiri dan berlaku jujur dalam mengerjakan soal-soal ujian.
"Insya Allah kalau dikerjakan dengan baik dan kalau hasilnya bagus, Insya Allah lulus. Saya pastikan UTBK-SNBT ini tidak ada intervensi dari mana pun. Semuanya tergantung dengan hasil yang diperoleh pada saat mengerjakan soal UTBK-SNBT," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa kuota penerimaan mahasiswa baru UHO melalui SNBT 2023 sekitar 3.500 orang.
Menurut dia, kuota penerimaan mahasiswa lewat SNBT cukup banyak karena kuota penerimaan melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) beberapa waktu lalu tidak terpenuhi sehingga dialihkan ke SNBT.