Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau , Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Kesehatan menargetkan pada 2023 menurunkan angka kematian ibu dan bayi atau AKI saat melahirkan hingga minimal di bawah tiga kasus dalam seratus ribu kelahiran.
"Kasus kematian bayi/balita kita masih enam kasus/100.000 kelahiran sedangkan ibu 4 kasus," kata Kadis Kesehatan Baubau dr. Lukman dalam pernyataan yang diterima, Jumat.
Untuk itu, petugas kesehatan yang di bidangnya diminta meningkatkan deteksi ke gawat kedaruratan terhadap ibu hamil dan melahirkan. Dan sebaik mungkin seluruh kelahiran di Kota Baubau bidan maupun pihak medis untuk menghindari kematian akibat terlambat penanganan di rumah sakit maupun puskesmas.
"Kalau dia (ibu hamil) lewat PBS (Pemantauan wilayah setempat) untuk ibu hamil harusnya dia sudah terdeteksi, Paling tidak untuk kunjungan K1-nya trisemester awal ibu-ibunya sudah terjaring oleh bidan kita, nanti akan dikasih pilihan bersalin dimana, serta mencegah kegawatdaruratan," ujarnya.
Lanjut dr Lukman, rata-rata kasus kematian ibu dan bayi di Kota Baubau karena kelalaian bersangkutan dan tak pernah kontrol di bidan puskesmas, sebagian pula pasien dari kabupaten terdekat yang meninggal saat persalinan di rumah sakit Baubau karena terlambat penanganan sejak sebelum melahirkan.
Untuk itu, dr Lukman meminta kepada ibu berisiko maupun sebelum perempuan yang sedang program hamil agar secara terjadwal melaksanakan kontrol ke bidan terdekat untuk memantau persiapan dan memantau kondisi kesehatan janin dan ibunya.
"Ibu hamil berisiko, bukan saat melahirkan saja, namun mulai dia dikatakan hamil bahkan saat dia mempersiapkan kehamilannya, jangan takut atau ragu untuk kontrol kehamilannya di petugas kesehatan atau puskesmas terdekat, tujuannya untuk mempersiapkan persalinannya dan memantau kondisi kesehatan ibu bersangkutan," Imbaunya.
Bahkan Pemkot Baubau tahun berencana mendirikan satu gedung Poned di Kecamatan Sorawolio sebagai upaya memantau persalinan, kesehatan bayi hingga penanganan ibu melahirkan.
"Ibu hamil berisiko, bukan saat melahirkan saja, namun mulai dia dikatakan hamil bahkan saat dia mempersiapkan kehamilannya, jangan takut/ragu untuk kontrol kehamilannya di petugas Kesehatan atau puskemas terdekat, tujuannya untuk mempersiapkan persalinannya dan memantau kondisi kesehatan ibu bersangkutan,”Imbaunya.