Kendari (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala mengatakan, pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022 yang akan dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) sangat penting sehingga bisa mendukung digitalisasi penyaluran bantuan sosial.
"Registrasi sosial ekonomi mendukung di antaranya perlindungan sosial, adaptif integrasi pembangunan dan digitalisasi penyaluran bantuan sosial," katanya saat membuka rapat koordinasi Kegiatan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kendari, Selasa.
Menurutnya pendataan awal registrasi sosial ekonomi penting untuk menyediakan sistem basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga ke tingkat desa/kelurahan.
Dia menilai pula, data yang lengkap, valid, saling terhubung juga sangat dibutuhkan dalam mengatasi guncangan pandemi COVID-19 melalui perlindungan sosial.
"Data registrasi sosial ekonomi dapat mendukung proses identifikasi tersebut sehingga bantuan dapat disalurkan dengan cepat," ujar dia.
Selain itu, dia mengatakan dengan adanya pendataan awal registrasi sosial ekonomi penting agar tidak ada lagi perbedaan antara data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dengan BPS yang memang telah diberikan tugas oleh negara untuk melakukan pendataan.
Ia berharap kegiatan pendataan awal registrasi sosial ekonomi dapat menghasilkan data terpadu tidak hanya untuk program perlindungan sosial melainkan keseluruhan program yang dibutuhkan oleh masyarakat
"Reformasi perlindungan sosial diperlukan sebagai mekanisme pelaksanaan program perlindungan sosial bagi seluruh warga negara berdasarkan kerentanan agar memenuhi prinsip tepat sasaran, tepat waktu mudah dan akuntabel dan responsif," kata Ridwansyah," ujar dia.
Sekda Kota Kendari meminta pada para kepala OPD terus bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pembina data, Dinas Kominfo sebagai wali data dan Bappeda sebagai koordinator demi terwujudnya satu data Kota Kendari.
“Membangun itu mahal tapi membangun tanpa data itu jauh lebih mahal, seperti yang di sampaikan oleh Presiden bahwa dalam berbagai kesempatan data adalah jenis kekayaan baru bahkan lebih berharga dari minyak, data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Kendari Martini mengatakan pihaknya akan menurunkan sebanyak 558 petugas khusus untuk melakukan pendataan dari rumah ke rumah yang akan mulai dilakukan pada 15 Oktober sampai 14 November 2022.
Martini menuturkan petugas pencatat yang telah diseleksi dan mendapatkan pembekalan mulai 23 September-9 Oktober 2022 ini sebelum turun melakukan pendataan di 11 kecamatan 65 kelurahan se-Kota Kendari.
Ia menjelaskan dalam proses pendataan oleh petugas setiap kepala keluarga akan diwawancara dengan 50 pertanyaan kemudian petugas akan menentukan lokasi warga tersebut secara daring sehingga letak geografisnya dapat diketahui.
Dia mengajak agar masyarakat saling mengedukasi tentang adanya pendataan ini, dan memberikan data sebenar-benarnya serta tidak menyembunyikan asetnya dalam registrasi ini.
Berita Terkait
Sekda lepas kafilah Sultra pada MTQ VII Korpri di Kalimantan Tengah
Kamis, 31 Oktober 2024 17:43
Sekda Koltim buka GPM serentak dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2024
Kamis, 17 Oktober 2024 4:07
Sekda Sultra Wakili Pj Gubernur pada Rakor Pembahasan PSN Kawasan Industri ASPIRE Konut
Rabu, 16 Oktober 2024 18:01
Sekda Sultra hadiri Rakor GNPIP Sulampua di Gorontalo
Kamis, 26 September 2024 20:20
Sekda: Progres pembangunan SMAN 7 Baubau diuapaykan selesai Desember 2024
Minggu, 22 September 2024 16:04
Sekda Sultra: Masyarakat tetap tenang sikapi virus Jembrana pada sapi
Minggu, 22 September 2024 15:45
LAN Makassar tunjuk Sekda Sultra jadi pembicara pada "leadership talks"
Rabu, 18 September 2024 16:45
LAN RI tunjuk Sekda Sultra jadi pembicara "leadership talks"
Rabu, 18 September 2024 15:34