Kendari (ANTARA) - Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga menyebut bahwa pencopotan Camat Baito Sudarsono tidak berkaitan dengan yang bersangkutan sering mendampingi kasus guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Supriyani.
Bupati Konsel Surunuddin Dangga saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa pergantian Camat Baito Sudarsono oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Konsel Ivan Ardiansyah merupakan bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada Sudarsono.
"Ditarik ke staf (Camat Baito Sudarsono) Sekretariat Pemda sebagai pembinaan kinerja," kata Surunuddin Dangga.
Dia menyebutkan bahwa pencopotan terhadap Camat Baito itu bukan karena alasan Sudarsono sering mendampingi Supriyani, melainkan beberapa hal yang disesalkan oleh dirinya selaku Bupati Konawe Selatan.
Surunuddin mengungkapkan bahwa salah satu yang disesalkan karena dirinya sama sekali tidak menerima laporan dari Camat Baito terkait dengan kasus Supriyani yang telah viral di berbagai media sosial.
"Saya lihat sudah beredar di mana-mana. Tiba-tiba saya ditelepon (Sudarsono) mobil saya ditembak, ini kan parah, padahal kita belum bisa pastikan itu karena tembakan atau apa harus diuji dulu," ujarnya.
Surunuddin Dangga juga menyesalkan tindakan Camat Baito Sudarsono saat diwawancarai yang langsung menyebutkan bahwa pecahnya jendela kaca mobil dinas Camat Baito itu disebabkan oleh tembakan.
"Yang saya sesalkan, diwawancara (Sudarsono) memakai pakaian dinas mengatakan ditembak (mobil dinas Camat Baito), ini hal yang fatal," jelas Surunuddin Dangga.
Ia menyampaikan salah satu fungsi camat adalah perpanjangan tangan dari Bupati untuk membuat situasi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya isu penembakan itu dapat membuat situasi di Kecamatan Baito menjadi mencekam dan membuat warga menjadi takut.
"Saya tidak mau daerah saya di Konawe Selatan dianggap rawan, Sehingga daerah Baito itu dianggap daerah gelap karena ada penembakkan," katanya.
Meski pencopotan terhadap Sudarsono dilakukan, Surunuddin mengungkapkan bahwa pihaknya tetap akan memberikan pendampingan kepada guru honorer SDN 4 Baito Supriyani dalam menghadapi perkaranya di pengadilan.
"Pendampingan terhadap Supriyani adalah tugas dari pemerintah," ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa setelah putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan terkait dengan kasus Supriyani dan keluarga Aipda Wibowo Hasyim, pihaknya akan tetap mendamaikan kedua belah pihak, sebab mereka berdua merupakan warga yang tinggal dalam satu kawasan di Kecamatan Baito.
Sementara itu, Sudarsono mengungkapkan permohonan maaf kepada Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga karena tidak melaporkan kejadian yang menimpa warganya di Kecamatan Baito.
"Saya memohon maaf kepada Pak Bupati," ucap Sudarsono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Konsel: pencopotan Camat Baito tak terkait dengan Supriyani
Berita Terkait
Bupati Konsel copot Camat Baito terkait kasus guru honorer Supriyani
Selasa, 29 Oktober 2024 17:58
Supriyani disambut para siswa saat kembali mengajar di SDN 4 Baito Konsel
Senin, 2 Desember 2024 17:55
Kuasa hukum Supriyani atur strategi untuk lapor balik keluarga Aipda Wibowo
Senin, 25 November 2024 21:19
PGRI minta Presiden buat UU Perlindungan guru buntut kasus Supriyani
Senin, 25 November 2024 19:37
Hakim PN Andoolo vonis bebas guru honorer Konsel Supriyani
Senin, 25 November 2024 11:40
Polda Sultra siapkan berkas sidang kode etik Kapolsek Baito dan anggotanya
Kamis, 21 November 2024 14:54
Guru honorer Konawe Selatan Supriyani tes PPPK online hari ini di Kendari
Rabu, 20 November 2024 13:23
FKUB Sultra ajak seluruh pihak yang berperkara kasus Supriyani agar berdamai
Minggu, 10 November 2024 10:14