Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyebut saat ini tengah mengejar cakupan bulan imunisasi campak rubella melalui bulan imunisasi anak nasional (BIAN) di daerah itu yang saat ini masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Kamis mengatakan pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi meliputi pemberian satu dosis imunisasi campak rubella tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran usia anak sembilan bulan sampai 12 bulan.
Kedua imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV, DPT-HB-HIB untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 sampai dengan 59 bulan yang belum imunisasi atau tidak lengkap status imunisasinya.
"Capaian imunisasi campak rubella saat ini mencapai 19,19 persen atau 18.859 dari target sasaran 98.258 anak. Untuk Kota Kendari saat ini capaiannya paling rendah di antara daerah-daerah di Sulawesi Tenggara. Ini betul-betul menjadi keprihatinan bersama," katanya.
Sementara itu, capaian imunisasi kejar di antaranya imunisasi Oral Polio Vaccine (OPV) sebesar 3,94 persen; Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) sebesar 0,63 persen dan capaian imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Haemophilus Influenza Tipe B (DPT HB-HIB) sebesar 23,01 persen.
Menurutnya, rendahnya cakupan imunisasi campak rubella bukan karena tim tidak jalan namun karena anak yang menjadi sasaran libur sekolah sehingga sempat tertunda, selain itu dalam dua tahun terakhir posyandu tutup akibat wabah pandemi COVID-19.
Dia mengaku, saat ini pihaknya sudah rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga dan Kementerian Agama Kendari untuk bagaimana meningkatkan cakupan bulan imunisasi anak.
"Tantangan di imunisasi buka karena anak-anak juga baru libur sekolah, tapi orang tua juga resah karena anak mereka habis vaksin COVID-19, kenapa imunisasi lagi?," ucap dia.
Dia menegaskan bahwa imunisasi tetap dapat dilakukan kepada anak dan tidak menjadi masalah meski sudah melakukan vaksinasi COVID-19 dengan ketentuan sudah melewati satu bulan.
"BIAN itu untuk percepatan dua imunisasi. Imunisasi kejar yang biasanya didapatkan bayi 0-9 tahun imunisasi dasar lengkap sama imunisasi campak rubella. Sasaran BIAN anak SD sampai kelas VI, pokoknya anak-anak yang belum dapat imunisasi lengkap umur berapa pun kita imunisasi," ujar dia.
Ia mengimbau seluruh orang tua murid, guru wali murid dan anak-anak agar melaksanakan imunisasi ini sebagai upaya mencegah terjadinya kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (KLB PD3I).