Jakarta (ANTARA) - Alumni Program Kartu Prakerja bernama Niam Almuzaqi membuat Presiden Joko Widodo mengelengkan kepalanya keheranan karena berani meminta sepeda motor dalam acara Temu Raya Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Jumat.
Awalnya, Presiden Jokowi memanggil perwakilan alumni Program Kartu Prakerja dari wilayah Indonesia Timur, Indonesia Barat, dan Indonesia Tengah, untuk mendengarkan usulan dan cerita perjalanan mereka saat mendaftar program tersebut.
Kemudian, empat orang perwakilan alumni, yakni Dea dari Ende, Niam dari Cirebon, Sandi dari Bogor, dan Ida dari Brebes, maju untuk menceritakan pengalaman mereka kepada Jokowi.
Kepada Presiden Jokowi, mereka mengatakan tentang upayanya mendaftarkan diri untuk mengikuti Program Kartu Prakerja dengan berbagai kendala. Namun, dari keempat orang itu, hanya Sandi yang tampak berani meminta sepeda secara langsung kepada Presiden.
Keberanian Sandi meminta sepeda itu mengundang perwakilan lain untuk meminta hadiah dari Jokowi. Awalnya, Jokowi tidak menggubris permintaan mereka dan menyatakan akan memberikan hanya satu buah sepeda karena cuma satu orang yang terus terang meminta.
"Satu saja," kata Jokowi.
Presiden kemudian melanjutkan dialog dengan para perwakilan dan memberikan arahan. Namun, secara tiba-tiba, Jokowi kembali menanyakan permintaan yang diinginkan dari ketiga orang lain yang belum menerima hadiah itu.
Dea kemudian meminta laptop dan berharap laptop itu langsung dikirim ke Ende, NTT. Kemudian, Ida meminta sepeda untuk diberikan kepada anaknya di rumah. Permintaan keduanya itu disanggupi Jokowi.
Selanjutnya, tiba saatnya Presiden bertanya apa yang akan Niam minta kepadanya.
"Terakhir, minta apa?" tanya Jokowi kepada Niam.
Tanpa diduga, Niam meminta sepeda motor kepada Presiden dan membuat Presiden tertawa sampai menggeleng-gelengkan kepala.
"Minta motor, Pak," kata Niam.
"Ini ada yang lebih parah, minta motor," kata Jokowi sambil tertawa dan menggelengkan kepala.
Dia lalu bertanya untuk kedua kalinya kepada Niam, permintaan apa yang dia inginkan. Niam kukuh pada keinginannya untuk mendapatkan sepeda motor dari Jokowi.
"Motor, Pak," kata Niam.
"Motor itu untuk apa?" tanya Jokowi.
"Kerja, Pak, bolak-balik," jawab Niam.
"Selama ini?" tanya Jokowi lebih lanjut.
"Pakai (punya) kakak, Pak," jawabnya.
Jokowi lalu bertanya untuk terakhir kali kepada Niam permintaannya yang mungkin dikabulkan.
"Sekali lagi saya tanya, minta apa?" tanya Jokowi.
Niam pun mengganti permintaannya dari sepeda motor ke sebuah sepeda yang akan diberikan kepada istrinya.
"Sepeda untuk istri saya, Pak," kata Niam.
Permintaan sepeda itu akhirnya dikabulkan Jokowi. Momentum pertemuan Jokowi dengan alumni Program Kartu Prakerja berlangsung hangat dan dipenuhi canda serta tawa. Presiden juga menyampaikan berbagai arahan kepada para alumni agar tetap produktif untuk memajukan Indonesia.
"Semua harus produktif. Oleh sebab itu, upscalling, rescalling sangat penting sekali bagi negara kita dan kunci kemajuan negara ini adalah di sumber daya manusia, bukan di sumber daya alam. Sumber daya alam banyak, kalau SDM tidak mendukung, tidak ada artinya. Tapi, kalau sumber daya alam ada, didukung SDM yang baik, seperti yang ada di kanan-kiri saya ini, ini yang nanti akan membuat negara ini maju," ujar Jokowi.
Presiden RI Joko Widodo membagikan sepeda dan laptop kepada empat alumnus peserta Kartu Prakerja saat menghadiri Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Presiden memberikan sepeda dan laptop sebagai hadiah kepada para alumnus setelah keempatnya diajak berbincang mengenai manfaat dan usulan Kartu Prakerja.
Awalnya, Presiden memberikan hadiah sepeda kepada Sandi Noviandi Samiaji, salah satu alumnus penerima Kartu Prakerja yang berasal dari Bogor.
Setelah memberikan usulan soal pelatihan, Sandi menyinggung tidak berharap mendapatkan sepeda karena merasa sudah bersyukur bertemu dan berbincang langsung dengan Presiden Joko Widodo.
"Tadi minta sepeda, saya beri sepeda Anda. Yang lain enggak minta, ya, saya diam," kata Presiden berkelakar, seperti disaksikan melalui akun YouTube Kartu Prakerja di Jakarta, Jumat.
Aksi Presiden membagikan sepeda tersebut, sontak membuat alumnus lainnya juga meminta sepeda, seperti yang diutarakan Pudensia, alumnus Penerima Kartu Prakerja dari Ende, Flores.
"Bapak, saya jauh-jauh dari Ende masa tidak dapat apa-apa," ujar Pudensia yang dipanggil Dea.
Di akhir diskusi, Presiden akhirnya menawarkan kembali sepeda kepada para alumnus.
Alumnus lainnya, Ida dari Brebes, Jawa Tengah, langsung menyambut penawaran Presiden tersebut.
"Kebetulan ada pesanan dari anak, katanya kalau ketemu Bapak Jokowi minta dibelikan sepeda, Pak," kata Ida.
Presiden pun mengiyakan permintaan Ida. Namun, lain halnya dengan Pudensia, yang sempat ingin mendapatkan sepeda, dia justru meminta laptop dari Presiden.
"Bapak, saya karena laptop saya rusak, saya boleh minta laptop Bapak?"
"Laptop? Oke saya lulusin, tetapi yang laptop saya enggak bawa. Nanti sore ini atau besok pagi sudah bisa diterima. Insyaallah," kata Jokowi.
Saat Presiden bertanya pada alumnus peserta terakhir, Niam Muzaki, dia malah meminta motor untuk bekerja. Hal itu tak langsung disetujui dan membuat Presiden geleng-geleng kepala.
Setelah berkali-kali Presiden bertanya, "Mau minta apa?"
Akhirnya Niam menjawab ingin sepeda untuk istrinya.
Di akhir sambutan, Presiden menyinggung tidak ada satu pun alumnus yang menginginkan jaket merah bertuliskan "G20" yang dipakainya.
"Tiga sepeda keluarkan. Terima kasih semua. Saya pikir tadi ada yang minta jaket saya, ternyata enggak ada, selamat jaket saya," kata Jokowi.
Harus Produktif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Alumni Kartu Prakerja untuk ikut berperan aktif menjaga produktivitas bangsa di tengah ancaman segala situasi ketidakpastian global.
Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri Silaturahmi Alumni Kartu Prakerja, Temu Raya #KitaPrakerja, di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
"Karena memang situasi dunia sekarang ini bukan situasi gampang, semua negara mengalami kenaikan inflasi, semua negara mengalami kenaikan harga pangan, semua negara mengalami kenaikan harga BBM. Semuanya, sehingga saya titip kita semua harus produktif, harus produktif," kata Presiden dalam pidato arahannya.
Untuk itu, Presiden mengingatkan bahwa angkatan kerja di Indonesia harus terus melakukan "upscalling" dan "rescalling" yang disebutnya menjadi kunci kemajuan negara.
"Kuncinya kemajuan negara ini adalah di sumber daya manusia, bukan SDA (sumber daya alam, red.). SDA banyak kalau SDM tidak mendukung tidak ada artinya. Tapi kalau SDA ada dan didukung SDM yang baik, seperti yang ada di kanan kiri saya ini, maka nanti akan membuat negara ini maju," katanya merujuk empat alumnus Kartu Prakerja yang diundang Presiden naik panggung menceritakan pengalaman masing-masing.
Presiden mengapresiasi temuan survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku program tersebut berhasil meningkatkan keterampilan mereka.
Jokowi mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto yang turut hadir langsung dalam acara tersebut bersama Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Cipta Kerja.
"Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim dan kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki, masukan-masukan saya kira banyak diterima. Tadi bagus, yang harus didampingi saya kira juga baik," ujarnya.
Silaturahmi Temu Raya #KitaPrakerja, dihadiri 8.000 Alumni Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi geleng kepala alumni Kartu Prakerja minta motor