Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pendaftaran Program Kartu Prakerja 2021 ditutup sementara pada malam ini, Rabu (15/12) pukul 23:59 WIB.
“Sampai jumpa di tahun 2022. Saya mengajak bapak/ibu untuk terus melangkah maju mewujudkan pemulihan ekonomi uang inklusif, berdaya tahan dan berkesinambungan,” kata Menko Airlangga Hartarto saat konferensi pers Penutupan Seri Program Kartu Prakerja Tahun 2021 secara daring, Rabu.
Menko Airlangga mengatakan program Kartu Prakerja akan dimulai kembali pada akhir Januari atau awal Februari 2022 pada gelombang 23 dengan total anggaran Rp 11 triliun.
Terkait capaian Program Kartu Prakerja selama 2021, terdapat 79 juta orang pendaftar yang berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Total penerima untuk gelombang 12-22 adalah 5,9 juta orang dengan 5,8 juta atau 98 persennya telah menyelesaikan pelatihan. Kemudian 5,7 juta di antaranya telah mendapatkan insentif dengan total insentif mencapai Rp13,6 triliun.
“Saya mengapresiasi berbagai capaian program dalam pelaksanaannya, tata kelola serta efektivitas program dalam kondisi yang penuh tantangan ini,” ujar Menko Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan bahwa sistem Prakerja mendapat gelar best pratice dari KPK karena mempunyai tata kelola yang baik dan bisa dijadikan contoh bagi program-program lainnya. Selain itu, survei IPSOS menunjukkan Kartu Prakerja merupakan program di masa pandemi yang paling banyak diterima dan paling bermanfaat.
“Kartu Prakerja mendorong keberkerjaan dan kewirausahaan, ini terlihat dari penerima Kartu Prakerja dari tidak bekerja menjadi bekerja baik sebagai buruh pegawai dan wirausaha,” kata Menko Airlangga.
Adapun untuk semester I 2022, Program Kartu Prakerja akan dilaksanakan menggunakan skema semi bansos pelatihan online. Sedangkan untuk semester II menggunakan skema normal pelatihan offline dan online.