Jakarta (ANTARA) - Kakak kandung aktivis buruh Marsinah, Marsini mendukung kelompok buruh yang berupaya mengusulkan kepada pemerintah agar adiknya mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Marsini menyampaikan ia dan keluarga besar berterima kasih atas usaha Partai Buruh dan sejumlah serikat pekerja itu.
“Saya terima kasih. Bila saya diperlukan, saya ikut mendukung dan membantu supaya bisa lancar urusannya sehingga bisa turun surat pengakuan sebagai pahlawan nasional. Saya mendukung semampu saya,” kata Marsini saat ditemui di Jakarta, Minggu, setelah dia mewakili mendiang adiknya menerima gelar Pahlawan Buruh Nasional.
Marsinah merupakan perempuan kelahiran 1969 yang sempat bekerja menjadi buruh pabrik arloji di PT Catur Putra Surya, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia semasa bekerja aktif memperjuangkan hak-hak pekerja pabrik, di antaranya upah yang layak, upah lembur, dan cuti hamil bagi buruh perempuan.
Namun, perjuangannya yang dilakukan lewat berbagai unjuk rasa dan mogok kerja justru mengancam jiwanya. Marsinah diculik oleh sekelompok orang dan kemudian ditemukan tewas pada 9 Mei 1993. Usianya saat itu masih 24 tahun.
Dokter yang memeriksa jasadnya mengatakan ia tewas karena dianiaya dan sebelum itu sempat diperkosa. Sejauh ini, pelaku penganiaya dan pemerkosa Marsinah tidak ditangkap dan diadili.
Pelaku yang membunuh dan memperkosa Marsinah sampai saat ini belum ditangkap dan diadili. Kematian Marsinah masuk dalam catatan Organisasi Buruh Dunia (ILO) yang kemudian dikenal dengan sebutan Kasus 1773.
Sosok Marsinah kemudian jadi simbol perjuangan buruh.
Oleh karena itu, Partai Buruh dan sejumlah serikat pekerja pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun ini memberi gelar Pahlawan Buruh Nasional kepada Marsinah.
Gelar itu turut diberikan kepada tiga tokoh buruh lainnya, yaitu Muchtar Pakpahan, Jacob Nuwa Wea, dan Thamrin Mosii.
Namun khusus untuk Marsinah, kelompok buruh membentuk kepanitiaan yang khusus menyusun berbagai dokumen dan naskah akademik mengenai Marsinah. Dokumen itu nantinya menjadi bahan untuk mengusulkan Marsinah sebagai pahlawan nasional kepada pemerintah.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan hingga kini belum ada pahlawan nasional dari kelompok buruh, padahal Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno mengatakan sokoguru bangsa salah satunya adalah para buruh.
“Kami akan berjuang. Partai Buruh akan berjuang sekuat-kuatnya, sehormat-hormatnya memastikan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia,” kata Presiden Partai Buruh saat peringatan May Day di Jakarta, Minggu.