Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan upaya mitigasi bencana alam dengan menyusun rencana kontigensi gempa bumi sebab menjadi salah satu daerah yang kerap dilanda bencana gempa.
Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Setda) Sultra Asrun Lio melalui rilis Kominfo Sultra diterima Rabu malam, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu program pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
"Sebagaimana diketahui bahwa Sultra merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana gempa bumi karena dilalui oleh sesar Lawanopo yang membentang dari Kolaka Utara hingga Konawe Kepulauan," katanya.
Dia menyampaikan, atas dasar itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya melakukan mitigasi salah satunya dengan penyusunan rencana kontigensi gempa bumi di tahun 2022.
Dijelaskan, dokumen rencana kontigensi merupakan sebuah dokumen yang memuat proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi, namun juga belum tentu terjadi.
Dia menyampaikan, dokumen ini penting untuk disusun, khususnya di wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi, sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah.
Selain itu, dokumen ini juga akan menetapkan tindakan teknis dan manajerial, serta tanggapan dan pengerahan potensi yang telah disetujui bersama dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait di antaranya TNI/Polri, Basarnas, akademisi, LSM, dan lembaga/institusi terkait lainnya.
Kegiatan penyusunan rencana kontigensi gempa bumi wilayah Sulawesi Tenggara di tahun 2022 menghadirkan perwakilan instansi terkait penanggulangan bencana, kepala OPD teknis terkait, akademisi, masyarakat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra.