Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meluncurkan beras "Resik" produksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai komitmen dalam menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan.
Teguh Teguh di Jakarta, Senin, mengatakan, saat ini terdapat sekitar 300.000 pelaku UMKM di Kota Jakarta yang 27.000 di antaranya menjalankan usaha di bidang sembako.
Dengan diluncurkan beras "Resik" diharapkan dapat semakin memperkuat ekonomi lokal. "Saya menyambut baik peluncuran produk beras ‘Resik’. 'Resik' ini kalau di Jawa artinya bersih," katanya.
Produk ini merupakan komitmen dari PT Food Station Tjipinang Jaya bersama PT Sin Inti Indonesia untuk mendukung pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu untuk memperkuat sinergi untuk menghadirkan pilihan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Setelah diluncurkan, beras "Resik" langsung didistribusikan ke sejumlah titik di Jakarta. Sebanyak lima ton beras "Resik" didistribusikan dalam kemasan 2,5 kilogram dan 5 kilogram.
Teguh memastikan, walaupun produk tersebut berlabel beras premium, beras "Resik" tidak terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen sehingga tetap terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut turut diluncurkan program FoodHub yang dirancang untuk memudahkan pelaku UMKM, terutama di sektor sembako dalam mengakses produk berkualitas, pendampingan bisnis dan melakukan transaksi secara digital.
Digitalisasi produk UMKM juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan operasional, sekaligus memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga perbankan untuk mengembangkan usahanya.
PT Food Station telah menunjukkan komitmen kuat untuk memperluas produknya melalui berbagai ritel moderen di Indonesia, yakni melalui FoodHub.
"Diharapkan nantinya bisa semakin menguatkan peran UMKM sebagai mitra sekaligus untuk memastikan ketersediaan produksi bagi masyarakat," kata Teguh.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), Karyawan Gunarso menjelaskan, selain membuat digitalisasi proses transaksi dengan sederhana, program FoodHub turut menjamin pasokan dan distribusi pangan bagi UMKM di Jakarta, melakukan pendampingan dan pembinaan bisnis serta dukungan pembiayaan terhadap UMKM.
Selain itu, jaminan ketersediaan dan keterjangkauan produk pangan yang ada di masyarakat dan peningkatan perekonomian UMKM yang ada di Jakarta juga akan terjamin.
Pada akhir 2024 ini, pihaknya telah mencoba program tersebut di 25 UMKM. Hal itu sekaligus dilakukan sebagai awal proses sosialisasi kepada para pelaku UMKM.
"Harapan kami dengan menyasar UMKM, kami Food Station bisa lebih memperkuat fungsi dan dukungan terhadap program inflasi, sekaligus pengembangan ekonomi kerakyatan, yaitu melalui UMKM," kata Gunarso.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin juga mendukung peluncuran program tersebut untuk meningkatkan ketahanan pangan rakyat, baik dari segi produksi, distribusi maupun konsumsi.
"Produk ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam distribusi pangan serta menciptakan kemitraan yang paling menguntungkan antara petani produsen, distributor dan konsumen," kata Khoirudin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jakarta luncurkan beras "Resik" untuk ketahanan pangan