Kendari (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sulawesi Tenggara memprioritaskan pembangunan base transceiver station (BTS) atau stasiun pemancar di sejumlah daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), menjelang migrasi TV analog ke digital.
Kepala Dinas Kominfo Sultra Ridwan Badalla di Kendari, Jumat mengatakan menjelang Program Analog Switch off (ASO) atau peralihan dari siaran TV analog ke TV digital, pihaknya berupaya memperluas layanan jaringan internet, terutama di pulau-pulau kecil serta 3T.
"Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggenjot pembangunan BTS di sejumlah daerah terpencil di wilayah Sulawesi Tenggara yang belum sama sekali terjangkau jaringan internet," katanya.
Dia menyebut, terdapat 249 titik kosong atau blank spot di daerah tersebut, namun dari jumlah titik tersebut, tahun ini pihaknya hanya bisa mengatasi sekitar 200 titik.
"BTS untuk daerah-daerah blank spot, misalnya di Kabupaten Bombana itu sekitar 48 BTS yang dibangun, kemudian di Konawe Kepulauan juga begitu, termasuk di Buton juga kemarin itu dapat 10 titik, kemudian di Konawe juga, Kota Baubau juga kami akan upayakan. Insya Allah dari 249 ini kami bisa atasi 200 di tahun ini," ujar dia.
Sementara, untuk sisanya yang sekitar 49 titik blank spot, pihaknya akan mengupayakan mengatasi hal tersebut di tahun berikutnya.
Pemerintah Sulawesi Tenggara berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah pusat berupa Program Analog Switch off dengan terus membenahi serta mengupayakan ketersediaan infrastruktur jaringan internet sebagai salah satu perangkat kesuksesan program tersebut.
Dia juga mengajak serta terus mendorong sejumlah penyedia jasa internet seluler telepon yang ada di Sulawesi Tenggara untuk memperluas jangkauannya demi percepatan penyediaan jaringan internet.