Zurich (ANTARA) - Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, meski angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi", menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3).
Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.
OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia.
"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.
Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk melewati pengepungan pasukan Rusia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Sekjen PBB serukan dunia cegah operasi militer Israel di Rafah
Rabu, 1 Mei 2024 10:18
Palestina kecam veto Amerika Serikat yang halangi upaya keanggotaan penuh PBB
Jumat, 19 April 2024 10:16
Amerika Serikat veto pengajuan Palestina sebagai anggota penuh PBB
Jumat, 19 April 2024 10:14
Sekjen PBB: Timur Tengah terancam konflik besar jika eskalasi berlanjut
Senin, 15 April 2024 13:23
KRI Diponegoro latihan bersama kapal perang NATO di Laut Mediterania
Rabu, 13 Maret 2024 21:29
PBB: Sedikitnya 88.000 penduduk mengungsi di Lebanon selatan
Jumat, 16 Februari 2024 10:21
Menlu Iran: Serangan AS-Inggris di Yaman bisa tingkatkan ketegangan di Asia Barat
Selasa, 16 Januari 2024 15:31
Prajurit TNI AL dan diaspora Indonesia rayakan Natal di KRI Frans Kaisiepo
Selasa, 26 Desember 2023 7:23