Jakarta (ANTARA) - Dari 10 calon yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan, berdasarkan hasil rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Komisi II DPR RI menetapkan lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI masa jabatan 2022—2027.
Nama-nama tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Mereka adalah Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Hariyono, dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda.
Selanjutnya, lima nama anggota Bawaslu RI itu pun akan segera diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera dilantik.
Menurut Ahmad Doli, penetapan tujuh anggota KPU RI periode 2022—2027 itu telah melalui beragam pertimbangan terhadap kemampuan masing-masing anggota terpilih dari total 14 calon yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan itu.
Pertimbangan tersebut adalah kualitas, kapasitas kepemiluan, kepemimpinan, dan kemampuan dalam membangun komunikasi yang baik, berinovasi, dan kreativitas. Ada pula pertimbangan dari aspek kesehatan fisik dan mental.
Untuk lebih mengenal tujuh anggota Bawaslu RI masa jabatan 2022—2027 tersebut, berikut ini ANTARA sajikan profil singkat masing-masing dari mereka.
Lolly Suhenty
Lolly Suhenty merupakan perempuan satu-satunya yang terpilih sebagai anggota Bawaslu RI periode 2022—2027. Saat ini dia tengah menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat serta memimpin Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga.
Sebagaimana informasi yang dimuat dalam resmi Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Lolly dilahirkan di Cianjur pada tanggal 28 Februari 1978. Ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Selama berkuliah, Lolly diketahui aktif berorganisasi. Ia pernah menjadi pengurus Senat Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung Djati, Ketua Divisi Studi Gender Badan Eksekutif Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, dan Redaktur Berita Pers Mahasiswa Suaka Sunan Gunung Djati.
Selanjutnya, pengalaman organisasi Lolly berkembang di luar kampus. Ia menjadi pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandung Raya, pengurus Alimat, yakni Koordinator Divisi Dokumentasi, Informasi, dan Publikasi, serta menjadi pengurus pusat Fatayat Nahdlatul Ulama Bidang Advokasi, Politik, dan Hukum.
Terkait perjalanan karier, sebelum menggeluti dunia kepemiluan di Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Lolly Suhenty pernah menjadi Tenaga Ahli DPD RI, Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen RI, Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan DPD RI, Sekretariat Nasional Divisi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia, dan Koordinator Presidium Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia Jawa Barat.
Puadi
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Bawaslu DKI Jakarta, Puadi adalah pria kelahiran Bekasi, Jawa Barat, pada 4 Januari 1974. Saat ini dia merupakan anggota Bawaslu DKI Jakarta periode 2017—2022 sebagai Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran.
Sebelumnya, Puadi pernah menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Jakarta Barat masa jabatan 2012—2014. Pada tahun 2017, Puadi terpilih menjadi Ketua Panwaslu Kota Jakarta Barat Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Di sela-sela menjadi anggota Bawaslu DKI Jakarta, Puadi mengikutsertakan diri menjadi bagian dari Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI.
Terkait dengan riwayat pendidikan, Puadi diketahui menempuh pendidikan sarjana di Program Studi Pendidikan Moral Pancasila Universitas Negeri Jakarta atau yang dahulu dikenal sebagai Institut Keguruan dan Keilmuan Pendidikan (IKIP) Jakarta. Selanjutnya, dia meraih gelar magister dari Program Studi Sumber Daya Manusia di Universitas Trilogi Jakarta.
Rahmat Bagja
Rahmat Bagja yang sebelumnya merupakan anggota Bawaslu RI periode 2017—2022, kini kembali terpilih sebagai anggota Bawaslu masa jabatan 2022—2027.
Seperti yang dimuat dalam laman resmi Bawaslu RI, pria kelahiran Medan pada tanggal 10 Februari 1980 ini menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1998—2003 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Selama berkuliah, Rahmat berperan aktif di gerakan mahasiswa untuk reformasi. Dia pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa di Fakultas Hukum UI sejak 2001 hingga 2002, Ketua Umum Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Hukum UI periode 2000—2001, dan Wakil Koordinator Lembaga Pengelolaan Kader HMI Depok masa jabatan 2001—2003.
Pada tahun 2003, Rahmat juga berkesempatan menjadi peneliti muda di Pusat Konstitusi Studi Hukum Fakultas Hukum UI yang diawasi oleh Jimly Asshiddiqie dengan keterlibatan pada proyek penelitian MPR RI untuk menganalisis produk hukum MPR.
Selanjutnya, Rahmat menempuh pendidikan magister di Fakultas Hukum Utrecht University, Belanda, mulai 2008 hingga 2009 dan melanjutkan pendidikan doktor di Program Studi Ilmu Hukum pada tahun 2010—2014.
Sebelum menjadi anggota Bawaslu RI, Rahmat merupakan dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Tenaga Ahli Anggota DPD RI periode 2009—2010, dan Tenaga Ahli Badan Kehormatan DPR RI Tahun 2010.
Totok Hariyono
Saat ini Totok Hariyono merupakan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur sebagai Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa.
Sebagaimana dimuat dalam resmi Bawaslu Jawa Timur, pria kelahiran 5 Februari 1967 ini semasa menempuh pendidikan di Institut Keguruan dan Keilmuan Pendidikan (IKIP) PGRI Malang, Jawa Timur, aktif bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Di sana, dia belajar membangun jaringan antarkelompok pro demokrasi dan mengonsolidasi cita-cita Indonesia yang lebih baik.
Totok mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri Malang.
Perjalanan karier kepemiluan Totok dimulai pada tahun 2005. Dia pernah menjadi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pilkada Kabupaten Malang, Jawa Timur. Totok pun menjadi Panwaslu pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2008. Selanjutnya, sejak 2009 sampai 2014, Totok Hariyono sebagai anggota KPU Kabupaten Malang.
Herwyn Jefler Hielsa Malonda
Herwyn Jefler Hielsa Malonda merupakan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara masa jabatan 2012 hingga sekarang. Sebagaimana yang dimuat dalam laman resmi Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara, pria kelahiran 30 Januari 1972 di Passo, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara ini menempuh pendidikan sarjana di Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP Manado Sulawesi Utara dan Program Studi Hukum di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Sulawesi Utara.
Selanjutnya, Herwyn melanjutkan pendidikan magister pada Program Studi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Manado dan pada Program Studi Hukum di Universitas Wijaya Putra Surabaya. Terakhir dia meraih gelar doktor pada Program Doktor Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Pengalaman karier kepemiluan Herwyn dimulai dengan menjadi Koordinator Pemantau Pemilu atau Election Monitoring Committee (EMC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) pada tahun 1999. Dia menjadi Wakil Ketua Panwaslu Minahasa periode 2003—2004 serta Ketua Panwaslu Minahasa tahun 2005, 2007, dan 2008.