Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta pencegahan dini atas konflik-konflik yang mungkin terjadi di pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 bisa diprioritaskan oleh para petugas pengawas pemilu.
"Jika ada potensi konflik, walau sekecil apapun, segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa," kata Gibran dalam arahannya pada Apel Siaga Masa Tenang,Pemungutan dan Penghitungan Suara di Jakarta Pusat, Rabu.
Gibran meminta potensi konflik ditangani agar tidak terjadi insiden seperti yang baru-baru ini mewarnai Pilkada Sampang.
Adapun insiden itu merujuk kejadian peristiwa pembacokan terhadap salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Sampang yang akhirnya menelan korban jiwa.
Maka dari itu Gibran berpesan agar penanganan konflik dapat diprioritaskan untuk memastikan Pilkada 2024 berjalan lancar.
Ia mengatakan harusnya sesuai dengan nilai Indonesia yang beragam namun tetap bersatu, hal itu juga dapat tercipta dan tercermin di Pilkada 2024.
"Jangan sampai karena beda pendapat, karena beda pilihan politik, lalu kemudian kita terpecah, saling hujat, saling baku hantam, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa," kata Wapres.
Apel Siaga Masa Tenang,Pemungutan, dan Penghitungan Suara yang dihelat oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berlangsung di Monas, Jakarta Pusat.
Dalam acara ini pengawas pemilu yang berasal dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mendapatkan arahan sehingga dapat memantau dan mengawasi berjalannya Pilkada 2024 dengan lancar.
Pilkada serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November 2024 di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.