Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengatakan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua secara umum sudah mencapai 95 persen.
Dalam acara Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "PON XX Papua, Bangun Nasionalisme dan Kebersamaan" secara virtual, Senin, Marciano menyebut semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sudah sesuai dengan rencana.
Seperti arena pertandingan, perangkat pertandingan, kontingen yang akan berangkat ke Papua, dan persiapan PB PON itu sendiri.
"Persiapan PB PON yang mengatur di samping kesiapan venue, juga menyiapkan akomodasi dan transportasi, mempersiapkan masyarakatnya agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam arti dari sisi kesehatan mereka juga dioptimalkan vaksinasinya," kata Marciano Norman.
Menurutnya, peran semua pihak sangat membantu dalam persiapan PON Papua. Misalnya, perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan jajarannya, dibantu TNI dan Polri dan semua pemangku kepentingan mengoptimalkan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat yang tinggal di sekitar arena.
Hal ini, kata Marciano, sangat membantu agar memberikan rasa aman kepada kontingen-kontingen dari luar Papua yang akan datang, karena semua yang bakal terlibat di PON Papua telah memiliki ketahanan tubuh.
Marciano pun berharap dengan segala persiapan yang maksimal, pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Tanah Air itu bisa terlaksana dengan baik.
"Sehingga PON Papua menjadi kebanggaan kita yang menjadi kebangkitan bangsa Indonesia pada masa pandemi COVID-19. PON Papua juga menunjukkan bahwa kita bersatu karena olahraga," ujar Marciano.
Dalam kesempatan ini, Marciano menuturkan bahwa olahraga menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme. Untuk itu, menurutnya gelaran PON Papua itu sangat penting.
"Bicara olahraga itu kita hanya bicara Merah Putih. Olahraga itu adalah pemersatu bangsa. Ini ditunjukkan di PON Papua bahwa 33 kontingen dari 33 provinsi di seluruh Indonesia mereka datang ke Papua untuk bersama dengan saudara-saudaranya mengikuti perhelatan akbar olahraga," katanya.
Selain itu, Marciano juga menyampaikan bahwa pentingnya PON Papua sebagai tolok ukur bagaimana provinsi-provinsi di Indonesia dalam melakukan pembinaan olahraga.
"Bagaimana gubernur sebagai kepala daerah, bupati dan wali kota sebagai kepala daerah memberikan atensi kepada pembinaan olahraga. Kita akan melihat nanti di Papua."
Marciano berharap dengan adanya PON Papua, Indonesia akan mendapatkan atlet-atlet baru sebagai pelapis atlet nasional saat ini.
"Kita harus menatap ke depan termasuk dengan adanya Olimpiade Paris 2024. Dengan adanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) juga menjadi harapan menuju 2032, kita bisa masuk 10 besar dunia," pungkas Marciano Norman.