Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengatakan setiap kontingen yang turut serta di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan menjalani karantina selama lima hari.
Menurutnya, karantina penting dilakukan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 saat pesta olahraga terbesar di Tanah Air itu berlangsung di Papua pada 2-15 Oktober.
Marciano mengambil contoh saat Jepang sukses menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi virus corona. Saat itu, Negeri Sakura memberlakukan aturan karantina bagi setiap kontingen yang hadir berdasarkan zona penyebaran COVID-19 dari negara tersebut.
Untuk zona merah, kata Marciano, Jepang melakukan karantina selama tujuh hari. Kemudian untuk negara yang statusnya ringan, karantina selama tiga hari.
"Hal tersebut menjadi pertimbangan kami," kata Marciano Norman dalam acara bertajuk "Persiapan Penerapan Prokes COVID-19 PON XX Papua, Bercermin dari Olimpiade Tokyo," yang bergulir secara virtual, Rabu.
"Namun, untuk sementara kami mengambilkan lima hari karantina untuk seluruh kontingen yang hadir di PON Papua. Mereka juga harus melakukan tes antigen dan PCR," ujar Marciano Norman menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Marciano Norman juga mengungkapkan seluruh kontingen yang hadir di PON Papua telah menjalani vaksinasi COVID-19. Kemudian yang terpenting, semua yang berangkat ke Bumi Cendrawasih harus dalam kondisi kesehatan terbaiknya.
"Sehingga masyarakat di Papua juga aman karena mereka yang datang tidak membawa penyakit," ujar Marciano Norman.
KONI Pusat terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Satuan Tugas (Satgas) COVID-19.
"Kami meminta bimbingan BNPB selaku Satgas COVID-19, apakah tindakan kami sudah baik apa belum. Kalau belum, kami akan kembali rapat dengan KONI Provinsi agar masukan dari kegiatan hari ini tersampaikan dan PON Papua bisa maksimal," dia menuturkan.
Penyelanggaran PON Papua akan menerapkan sistem gelembung seperti di Olimpiade Tokyo 2020. Setiap peserta PON Papua harus menaati setiap protokol kesehatan yang berlaku.
"Jadi dari bandara menuju perkampungan atlet, kemudian dari wisma atlet menuju arena berlatih dan bertanding. Sedangkan pada masa bertanding yang terlibat body contact, para peserta akan melakukan swab antigen terlebih dahulu," pungkas Marciano Norman.