Kendari (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara mendorong instansi teknis untuk mengembangkan budidaya rumput laut di sejumlah daerah di Sultra.
"Dari 17 kabupaten kota di Sultra hanya kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang tidak memiliki lautan, sementara daerah lain memiliki perairan laut yang cukup panjang dan luas, sehingga punya potensi untuk budidaya pengembangan rumput laut," kata Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi Andi di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, potensi pengembangan rumput laut di Sultra cukup menjanjikan, bahkan pada tahun 2017 lalu DKP Sultra pernah merilis bahwa pencapaian produksi perikanan budidaya rumput laut mencapai 1 juta ton.
Menurut Politis Partai Amanan Nasional (PAN) Sultra itu sekitar 80 persen hasil budidaya perikanan di Sulawesi Tenggara merupakan komoditas rumput laut sehingga bidang ini sangat menjanjikan bagi para nelayan. Sebab hampir semua kabupaten dan kota di Sultra merupakan daerah produsen rumput laut.
Sementara itu, Kadis DKP Sultra La Ode Kardini mengatakan, saat ini Pemerintah Sultra telah menggagas pengembangan rumput laut berbasis milenial guna mendorong perekonomian warga di daerah tersebut.
"Sekarang ini kita lagi gagas dengan melibatkan Universitas Halu Oleo (UHO) bagaimana kita bisa melahirkan milenial-milenial rumput laut, sehingga potensi ini benar-benar menjadi salah satu ikon usaha masyarakat Sultra ke depan," kata Laode.
Ia menyampaikan pihaknya bersama Universitas Halu Oleo akan membuka kawasan benih rumput laut di wilayah perairan Kabupaten Buton Utara.
"Kita coba kembangkan kerja sama dengan UHO dan juga kita buka kebun benih di Buton Utara dan konsep itu akan kita coba buka di tiap-tiap kabupaten se-Sulawesi Tenggara. Dengan upaya itu, wilayah Sultra bisa menjadi lumbung penghasil rumput laut karena luas potensi untuk rumput laut di provinsi ada ada sekitar 100 ribu hektare dengan terkelola baru sekitar 27 persen," tuturnya.