Makassar (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Makassar menurunkan puluhan personel untuk membantu penanganan bencana alam banjir dan tanah longsor di empat kabupaten terdampak di Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Basarnas Makassar menurunkan 27 personel tim rescue dan akan bergabung dengan pemda masing-masing kabupaten. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi beserta TNI-Polri dan juga potensi SAR yang berada di wilayah tersebut," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel di Makassar, Jumat.
Tim yang diturunkan nantinya, kata Maxi, turut membantu melaksanakan evakuasi korban, termasuk upaya pencarian terhadap korban yang tertimpa tanah longsor maupun banjir.
Dari informasi diterima, kata dia, terdapat empat daerah yang terdampak bencana di Kabupaten Luwu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Enrekang.
Empat daerah ini terdampak parah banjir dan tanah longsor sejak Kamis (2/5) dan Jumat (3/5) yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada sebagian wilayah Sulsel, sehingga membuat kondisi tanah di perbukitan labil dan permukaan air sungai meluap ke rumah-rumah warga.
Untuk personel yang dikerahkan dari Kantor SAR Makassar, Pos SAR Bone, Unit Siaga Sar Masamba, Palopo, Parepare. Tim Rescue tersebut, kata Maxi, dibagi pada empat daerah terdampak bencana.
Mexianus mengatakan tim rescue Basarnas Makassar bergabung dengan Unit Siaga SAR Parepare dengan fokus di Kabupaten Sidrap, Pos SAR Bone fokus di Kabupaten Wajo. Unit Siaga SAR Masamba dan Palopo fokus di Kabupaten Luwu, Kecamatan Suli dan Kera.
Sejauh ini total korban yang dievakuasi sampai dengan sore, kata dia, di Wajo selamat 14 orang dan untuk pencarian orang masih dalam pendataan.
Selanjutnya di Kabupaten Sidrap selamat 17 orang, dan korban dalam pencarian masih pendataan. Di Luwu selamat 60 orang, meninggal tujuh orang, dan dalam pencarian masih pendataan.
"Sampai saat ini, dari ketiga kabupaten tersebut, data yang kami peroleh total 91 orang selamat, tujuh meninggal dunia, dan dalam pencarian masih pendataan. Semoga upaya pencarian ini berjalan dengan baik," katanya.
Dari data yang masuk identitas korban tanah longsor meninggal dunia di Desa Buntu Sarek diketahui atas nama Rumpak (97), Jatima (55), Mawi (57, Sukma (9). Selanjutnya Rima (84), Muh Misdar (29) dan Kapila (84). Sedangkan di Sidrap satu orang bernama H Ali warga Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase.