Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga stabilitas angka inflasi pasca Idul Fitri 1445 Hijriah dengan di bawah rata-rata nasional.
"Alhamdulillah inflasi kita relatif stabil di bawah angka inflasi nasional, jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah maka Provinsi Sultra pada peringkat ke-13 dari 38 Provinsi. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 4,65 persen dan terendah di Papua," ujar Pj Gubernur Andap Budi Revianto dalam pernyataan yang diterima di Kendari, Kamis.
Dari berita resmi BPS yang dirilis hari ini 02 Mei 2024, inflasi Sultra (year on year) sebesar 2,93 persen atau di bawah nasional 3,0 persen..
Selanjutnya, untuk empat Kabupaten/Kota yang dihitung angka inflasi nya, Kota Baubau menjadi yang tertinggi dan Kabupaten Kolaka menjadi yang terendah.
"Kota Baubau angka inflasi nya yakni sebesar 3,21 persen, selanjutnya Kota Kendari 3,09 persen, Kabupaten Konawe 2,58 persen, dan yang terendah Kabupaten Kolaka sebesar 2,45 persen," kata Andap.
Terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras sebesar 0,90 persen, sigaret kretek mesin 0,42 persen, angkutan udara 0,24 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,15 persen.
"Adapun komoditas peredam laju inflasi di tempat kita Sultra yakni ikan layang dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen, ikan bandeng/bolu 0,08 persen, dan ikan kembung dengan andil sebesar 0,07 persen," ungkapnya.
Linier dengan inflasi year on year, inflasi bulanan (MoM) Sultra juga stabil pada angka sebesar 0,47 persen. Berdasarkan historis perkembangan harga selama Idul Fitri dalam empat tahun terakhir, Sultra selalu alami inflasi MoM.
Kondisi inflasi yang terkendali ini menempatkan Sultra pada posisi ke-26 apabila dilihat dari peringkat inflasi tertinggi. Namun apabila dilihat dari peringkat inflasi terendah, Sultra berada pada peringkat 13 dari 38 Provinsi yang dinilai inflasi nya secara nasional.
Andap Budhi Revianto mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Sultra.
"Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada TPID Provinsi Sultra dan para pihak yang telah berkontribusi menjaga stabilitas inflasi di Sultra selama perayaan Idul Fitri 1445 H," ujar Andap.
Sekjen KemenkumHam RI itu menginstruksikan TPID Provinsi Sultra serta Bupati/Walikota dan Kepala Perangkat Daerah untuk melakukan langkah-langkah intervensi dalam menjaga stabilitas harga di Sultra.
"TPID, serta Bupati/Walikota dan para Kepala Perangkat Daerah, meski angka inflasi kita masih dalam rentang kendali 1,5 persen hingga 3,5 persen, saya perlu tegaskan akan pentingnya langkah-langkah intervensi, tetap waspada dan laksanakan langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas harga di Sultra," pungkas Pj Gubernur.
Selamat berjuang yang optimal untuk melayani masyarakat, semoga Sultra semakin baik dari waktu ke waktu, tutup Andap.