Kendari (ANTARA) - Wali kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan kenaikan kasus positif baru COVID-19 di daerah itu dalam dua pekan terakhir masih terkendali.
"Kita perkirakan juga sebelumnya bahwa setelah Lebaran akan terjadi penambahan, tetapi peningkatannya masih dalam batas yang bisa kita kendalikan," kata Sulkarnain di Kendari, Jumat.
Menurut dia, penambahan kasus COVID-19 yang terjadi dalam dua pekan ini masih dalam kategori yang bisa dikendalikan, meskipun kasusnya bertambah setiap hari.
"Saya kira ini kan angkanya masih sangat kecil, angkanya terkendali karena ukuran kita sebenarnya dibawah 100 itu angka yang sangat terkendali. Jadi ini angka yang belum mengkhawatirkan. Tetapi kita tidak boleh lengah, tidak boleh kita menghilangkan kewaspadaan kita, tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan," tutur Sulkarnain.
Ia menilai, terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu dampak dari aktivitas masyarakat yang semakin meningkat, namun ia menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam namun sudah melakukan antisipasi terkait hal itu.
Sulakrnain menyampaikan telah mengeluarkan kebijakan dimana daerah atau wilayah di kota itu yang terdapat kasus COVID-19 maka akan diberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kita sudah siapkan untuk bisa melakukan pengawasan sekaligus kita sudah mengambil kebijakan bahwa wilayah-wilayah yang terdeteksi ada (kasus COVID-19) itu segera kita lock secara lokal. Sudah ada beberapa RT, RW bahkan perumahan yang kita lock untuk memastikan tidak terjadi lagi penularan transmisi lokal," ujar dia.
Ia menuturkan langkah itu dilakukan pihaknya karena berdasarkan hasil deteksi terhadap kasus positif baru di daerah itu merupakan warga yang sebelummya melaksanakan aktivitas perjalanan ke luar daerah.
"Tentu kita antisipasi semuanya. Tetapi kita harus bisa menjaga antara penanganan COVID-19 dengan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi kita. Karena sudah setahun ini kita belajar bahkan lebih bagaimana caranya bisa mengendalikan situasi COVID-19 kita dan juga mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Wali Kota.
Wali Kota pun mengajak dan terus mengingatkan kepada semua pihak untuk selalu meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari mobilitas dan menjauhi kerumunan guna menekan angka kasus dan memutus mata rantai COVID-19 di daerah itu.
Data Satgas COVID-19 Kota Kendari mencatat, jumlah kasus positif COVID-19 per 17 Juni 2021 sebanyak 4.740 morang, kasus sembuh sebanyak 4.620 orang, menjalani perawatan atau isolosi mandiri sebanyak 62 orang dan pasien meninggal sebanyak 58 orang.
Sebelumnya, perkembangan kasus penyebaran virus corona pada awal Juni 2021 menunjukkan angka penurunan yang drastis hingga tercatat empat orang menjalani isolasi dari 4.678 kasus, 4.616 lainnya dinyatakan sembuh dan 58 meninggal per 3 Juni 2021.