Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra kembali menjalin kerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) memberikan kesempatan kepada putra putri terbaik daerah itu untuk melanjutkan pendidikan di Sampoerna University.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra Asrun Lio di Kendari, Sabtu, usai menerima kunjungan PSF mengatakan pihaknya siap melanjutkan kerja sama program beasiswa tersebut untuk meningkatkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sultra.
"Program beasiswa sampoerna ini sejalan dengan visi misi Pemprov Sultra Cerdas, yaitu bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak SDM unggul, sebagai penjabaran salah satu pilar Sultra Emas. Kesempatan ini terbuka luas bagi anak-anak kita yang memiliki penguasaan belajar yang baik, utamanya Bahasa Inggris dan Matematika," katanya.
Asrun Lio berharap melalui program beasiswa tersebut, siswa-siswi SMA maupun SMK di Sultra dapat berlomba menguji kemampuan untuk mendapatkan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Sampoerna University Jakarta.
Universitas ini memiliki pola-pola pembelajaran bertaraf internasional, karena berkerja sama dengan University of Arizona, Amerika Serikat.
"Sampoerna University Jakarta memiliki sistem pendidikan bertaraf internasional dan serupa dengan University of Arizona, Amerika Serikat, di antaranya dalam proses belajar-mengajar menggunakan Bahasa Inggris dan para pengajarnya, selain dari dalam negeri juga dari luar," ucapnya.
Oleh sebab itu, yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik serta Matematika, berpeluang mengikuti program ini.
Melihat latar belakang Sampoerna University Jakarta, dia meyakini bahwa program tersebut memiliki peran strategis dalam membantu mencetak generasi masa depan Sultra yang berkualitas dengan kompetensi global dan berkaliber internasional.
Lulusan S3 The Australian National University Canberra ini menerangkan program tersebut telah dilaksanakan Pemprov Sultra bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF) sejak 2 Mei 2019.
Pada tahun 2019, dari 150 pendaftar hanya tiga orang yang lolos dari 10 kuota yang disediakan, tahun 2020 dari 10 kuota yang tersedia, hanya lima orang yang lolos dan kini telah melanjutkan pendidikan ke Sampoerna University Jakarta.
Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini berharap siswa-siswi yang memiliki kemampuan, khususnya bahasa Inggris dan Matematika agar mempersiapkan diri untuk mengikuti program tersebut.