Kendari (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari melakukan pengujian kandungan yang ada di dalam takjil yang dijual di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) guna memastikan aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Kepala BPOM Kendari Yoseph Nahak Klau di Kendari, Rabu, mengatakan pihaknya fokus melakukan pengawasan pada empat bahan berbahaya seperti boraks, pewarna tekstil dan kertas seperti Rodhamine B dan Methanil Yellow, termasuk formalin.
"Kami fokusnya pada empat bahan berbahaya tersebut karena kajian Badan POM sampai saat ini empat bahan berbahaya tersebut yang sering disalahgunakan pada makanan termasuk pada takjil," kata Yoseph.
Ia menyampaikan, pengawasan yang dilakukan pihaknya untuk memberikan keyakinan dan melindungi masyarakat dari pangan takjil berbahaya.
"Sebagai kehadiran kita untuk melindungi masyarakat dari makanan buka puasa takjil, maka kita melakukan kegiatan pengawasan terhadap pangan takjil untuk memberi kepastian, keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah juga mengawasi terhadap keamanan takjil yang akan dikonsumsi oleh masyarakat," kata Yoseph.
Dikatakannya, pengawasan pangan takjil merupakan program untuk terus mengawal pangan takjil sehingga masyarakat tidak ragu untuk mengkonsumsi atau berbuka puasa dengan menggunakan pangan takjil.
"Langsung diuji di tempat. Kita punya program yang namanya laboratorium keliling," ujar dia.
Selain melakukan uji sampel, pihaknya juga memberikan edukasi menyangkut sanitasi dan hygiene pengolahan penjualan pangan jajanan terutama pada bulan Suci Ramadhan yang saat ini mulai menjamur.
"Saya percaya masyarakat kita, apalagi ini di bulan Suci Ramadhan, mereka tidak akan menjual pangan takjil mengandung bahan berbahaya," tambah Yoseph.
Beberapa pangan takjil yang diuji sampel BPOM Kendari di antaranya es buah, cendol, tahu goreng, tempe goreng, kue lapis, kue bolu, ikan masak, dan sayur masak.
Sebelumnya pada hari pertama, BPOM Kendari melakukan uji sampel di tiga lokasi berbeda, yakni di Pasar Anduonohu, Pasar Tumpah di Jalan Saosao, dan di Pasar Tumpah kawasan Bundaran Pesawat TNI AU di Lepolepo. Sementara hari ini, uji sampel dilakukan di kawasan Bundaran Mandonga dan Pasar Baruga di kota itu.
Koordinator Kelompok Substansi Penindakan BPOM Kendari Wahyuddin Muis menambahkan bahwa dari hasil uji sampel yang dilakukan pihaknya di hari kedua di kawasan Bundaran Mandonga dan Pasar Baruga di kota itu dinyatakan semua sampel hasilnya negatif.
"Artinya memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi," kata Wahyuddin.