Baubau (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Baubau dan Kapolres daerah itu mengaku lega dan senang usai menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama, Rabu.
Ketua DPRD Baubau, Zahari mengaku kalau perasaannya usai divaksinasi biasa-biasa saja, bahkan dirinya pun tidak grogi.
"Alhamdulillah, setelah divaksin dan menunggu sampai 30 menit perasaan masih sama seperti sebelum divaksin, normal seperti biasa," ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya menjalani beberapa tahapan seperti wawancara dan scranning oleh petugas vaksinasi sebelum divaksinasi.
"Grogi tidak, karena tadi kan sempat ditanya sama petugas scraning bahwa pernah tidak disuntik vaksin lain seperti miningitis, saya bilang sering kalau vaksin meningitis," katanya.
Ketua Partai Golkar Baubau ini juga mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif terkait vaksin COVID-19 ini. Vaksinasi itu tidak serta merta langsung dibuktikan, tetapi terlebih dulu melalui scranning atau beberapa tahapan.
"Jadi kalau misalnya memang ada penyakit atau diagnosa tekanan darah tidak divaksin, jadi tidak serta merta. Kalau memang tidak masuk dalam kategori yang siap untuk divaksin tidak dipaksakan juga. Jadi saya imbau vaksin itu sangat bagus," imbaunya.
Sementara, Kapolres Baubau AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari menuturkan, sejak awal dari wawancara, scirinning hingga usai pelaksanaan vaksin itu dirinya tidak mengalami suatu perubahan apa-apa.
"Perasaan yang pertama lega, terus mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bahwa divaksin itu baik, lebih sehat," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksinasi karena vaksin aman dan halal.
"Kalau saatnya kita mendapatkan untuk divaksin diterima dengan baik, karena ini bermanfaat untuk diri kita dan keluarga dan bangsa Indonesia," tuturnya.
Data yang diterima, khusus pejabat yang menjalani vaksinasi tahap pertama yakni, Ketua DPRD Baubau Zahari, Kapolres Baubau AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari, Kepala Kejari Jaya Putra, Dirut RSUD Baubau dr Lukman, Ketua Pengadilan Agama Baubau, Kepala Dinas Kesehatan Baubau Dr Wahyu, Kepala Dispora Baubau La Ode Darussalam, Kepala BPJS Kesehatan Baubau, Komandan Kompi 725 Woroagi, Sekum MUI mewakili ketua MUI, mewakili ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Baubau, dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Baubau, Ketua PPNP, Kepala BNN Baubau, dan Kepala BPBD Baubau.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Dr Wahyu mengatakan, pada vaksinasi tersebut terdapat pejabat yang ditunda divaksinasi karena selain ada yang mengalami tensi turun, juga tidak memenuhi syarat karena mengidap penyakit setelah diindentifikasi melalui anamnesa.
"Jadi ada yang ditunda dan ada yang sama sekali tidak bisa. Pak Sekda tidak memenuhi syarat untuk dikasin karena ada penyakit setelah diidentifikasi melalui anamnesa. Yang dua yakni Kepala BNN dan BPBD karena tensinya naik sehingga ditunda sampai tensinya turun," katanya.
Sementara, kata dia, Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse tidak bisa divaksinasi karena pernah terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pak wakil sudah pernah terkonfirmasi postif, berarti secara teoritis menurut para epidemolog sudah kebal, kalau orang sudah terpapar tidak perlu divaksin lagi, sudah punya anti bodi alami," katanya.
Kick off pencanangan vaksinasi COVID-19 yang digelar di Aula Palagimata Kantor Wali Kota Baubau dihadiri Walikota Baubau AS Tamrin, unsur forkopimda Baubau, dan sejumlah pejabat Pemkot Baubau.