Baubau (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Pertanahan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Irwan Idrus mengharapkan hubungan silaturahim terhadap kepala kantor dan pejabat BPN daerah itu yang telah purna bakti dapat terus terjalin dengan baik.
"Sewajarnya kapan saja beliau dan keluarga datang berkunjung kita wajib harus menerima dan menjamu kedatangannya sebagaimana tamu adalah raja dan kita harus melayani dengan baik," ujar Irwan Idrus, pada pelepasan purna bakti mantan Kepala Kantor Pertanahan Baubau, La Ariki dan staf BPN La Hadimu, di Baubau, Rabu.
Dia sepintas menceritakan kenangan, bahwa La Ariki dan La Hadimu pernah juga bersama dengannya bertugas di Kantor Wilayah BPN Sultra, yang keduanya memiliki karakter pekerja keras dan tidak pernah cacat dari segi administrasi dan kedisiplinan kerjanya.
Khusus La Ariki, kata dia, selain pernah menjabat kepala seksi di Kanwil BPN Sultra, juga pernah menduduki kepala seksi di BPN Baubau dan Kabupen Buton, serta kemudian menempati sebagai Kepala Kantor Kabupaten Wakatobi dan beberapa daerah lainnya di Sultra.
"Coba bayangkan sudah berapa tahun yang lalu tetapi kami sama-sama masih mengingat. Kita juga banyak kelapangan bersama-sama dengan beliau, jadi banyak kenangan yang kami lalui bersama," ujarnya.
"Apalagi kami makin dekat karena pernah satu kantor di BPN Baubau. Dan itu membekas dan menjadi semacam motivasi bagi kami untuk tetap bekerja dalam kondisi apapun dan kesulitan dan hambatan bagaimana pun," tambah Irwan yang juga menjabat Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kanwil BPN Sultra ini.
Mantan Kepala BPN Kendari ini juga mengatakan, meskipun berat rasanya melepaskan, namun hal yang di syukuri beliau memasuki masa pensiun bertugas di daerah dimana tempat tinggalnya di Kota Baubau.
"Jadi ini merupakan contoh teladan bagi kita semua, terutama kepada Pak Ariki meskipun beliau sudah purna bakti tetapi kediamannya di Baubau. Dan kami harapkan untuk seterusnya juga semakin lekat dengan BPN Baubau," katanya.
Sementara itu, mantan Kepala BPN Baubau, La Ariki menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas seremonial sederhana pelepasan purna bakti dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Yang perlu saya syukuri dengan Pak La Hadimu adalah banyak orang yang tidak menikmati pensiun itu meninggal sebelum tiba saatnya, atau terkena kasus korupsi hingga tidak mendapatkan hak-hak pensiunnya," katanya.
Dia juga mengisahkan awal masuk di pertanahan pada 1982 silam berkat dorongan dari seseorang. Terhitung masa kerjanya pada 1 Februari atau telah bertgas selama 37 tahun lebih.
"Oleh karena itu hidup saya lebih lama di pertanahan dari pada dengan orang tua saya, karena sejak umur 17 tahun orang tua sudah saya tinggalkan ke Baubau. Saya masuk di pertanahan kita kursus enam bulan, saya ditempatkan pertama sebagai PNS di Kantah Kabupaten Muna," ungkapnya.
Pada pelepasan purna bakti tersebut juga dilakukan penyerahan cerderamata dari bagian seksi-seksi dan per orangan pejabat di instansi itu.