Baubau (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Baubau, Sulawesi Tenggara, akan menyiapkan angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi rencananya ini kan pelaksanaan angkutan (Natal dan Tahun Baru) pada 18 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021, makanya seminggu sebelum pelaksanaan angkutan Nataru itu kita akan mengadakan rapat koordinasi juga dengan semua pihak terkait di lingkup pelabuhan dan instansi terkait Pemkot Baubau," ujar Kepala Kantor UPP Kelas I Baubau, R Pradigdo, usai saat mengikuti rapat koordinasi penyelenggaraan angkutan laut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara virtual, di Baubau, Jumat.
Rakor bersama sejumlah pejabat di Dirjen Perhubungan Laut di Kemenhub dan seluruh KSOP, KUPP se-Nusantara dengan tema "Transportasi Laut Aman, Sehat, Nyaman dan Produktif itu merupakan rapat dengan membahas atau penyampaian langkah-langkah persiapan.
"Jadi rakor virtual ini akan ada bimteknya, karena nanti setiap hari pada masa angkutan Natal dan tahun baru akan dilaporkan baik jumlah penumpang maupun keadaan atau situasi pelabuhan," ujarnya dengan menambahkan bahwa ada 51 pelabuhan pantau yang tetap terpantau dari pusat termasuk pelaporannya karena ada aplikasinya.
Pihaknya akan membentuk posko dengan melibatkan institusi di lingkup pelabuhan dan instansi terkait Pemkot Baubau, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena biasanya setiap diakhir tahun kondisi cuaca agak ekstrem.
"Karena tadi ada arahan dari Dirjen harus ada posko, sehingga nanti kita akan membangun posko setelah kami rapat koordinasi dengan institusi di pelabuhan Baubau dan instansi pemkot seperti Dishub, Pol PP, dan BPBD karena akan ada protokol kesehatan," ujarnya.
Dalam rakor virtual itu, Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Capt Antoni Arif Priadi mengatakan, tujuan dari rapat koordinasi ini pertama menginventarisasi atau mengidentifikasi kesiapan sarana prasarana angkutan laut dan infastruktur pelabuhan pada angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
"Kedua, untuk menyamakan pandangan dan persepsi instansi kementerian dan lembaga pemerintah Dirjen Perhubungan Laut dalam menyiapkan penyelenggaraan angkuatn laut Natal dan Tahun Baru, ketiga mengintegrasikan rencana operasi penyelenggaraan angkutan Nataru. Dan keempat menyiapkan langkah-langkah persiapan dan antisipasi dalam penyelenggaraan angkutan Nataru," ujarnya.
Dari rakor itu, diharapkan tersedianya data sarana prasarana laut dan infrastrktur pelabuhan, persamaan pandangan dan persepsi dalam persiapan penyelenggraan natal dan tahun baru, serta terintegrasinya rencana operasi penyelenggaraan Nataru, dan tersediannya langkah-langkah antisipasi dalam penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru nanti.