Kolaka (ANTARA) - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kolaka, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi unjukrasa di kantor Polres setempat guna mempertanyakan hasil pemeriksaan atas laporan organisasi itu mengenai ilegal mining yang dilakukan oleh PT.WIL dan PT.BPS, Kamis.
Ketua HMI Kolaka,Umar dalam orasinya meminta direktur dua perusahaan itu ditangkap dan diadili karena sudah melakukan penambangan secara ilegal di desa Babarina Kecamatan Wolo.
" Kita sudah melaporkan kasus ini ke Polres sejak tahun 2019 lalu namun hingga kini kasus tersebut mengendap di kepolisian," tegasnya.
Menurutnya pihak sudah mempermudah pihak kepolisian dengan memberikan beberapa bukti-bukti bahkan video kepada penyidik untuk segera melakukan pemeriksaan kedua direktur perusahaan tambang itu.
" Ini yang menjadi pertanyaan kita dimana empat kapal itu yang sudah disegel oleh pihak Polri," ungkap Umar dalam orasinya.
Untuk itu kata Umar meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap direktur PT.WIL dan PT.Babarina Putra Sulung guna mempertanggungjawabkan perbuatan melawan hukum.
Sementara Kasatreskrim Polres Kolaka AKP Jupen Simanjuntak saat menemui mahasiswa menjelaskan pihak kepolisian masih tetap melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan ilegal mining.
" Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan sudah memeriksa saksi-saksi," jelasnya di hadapan mahasiswa.