Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyerahkan bantuan sosial non-tunai tahap II kepada 333 warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Parinringi saat ditemui di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa penyerahan bantuan sosial tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kota Lulo.
"Pemkot Kendari akan terus memberikan perhatian serius kepada seluruh masyarakat, terutama pada mereka yang berada dalam kondisi ekonomi paling rentan," kata Parinringi.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya berharap agar pemberian bantuan sosial tidak hanya berfokus pada pemberian tunai, tetapi juga dalam bentuk bantuan yang lebih produktif, seperti dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kita harapkan ke depan pemerintah kota Kendari bisa tetap konsisten memberikan bantuan, tetapi dalam bentuk bantuan seperti UMKM atau bantuan usaha, agar tidak ada kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Parinringi juga mengungkapkan bahwa hal tersebut penting untuk mendorong pemberdayaan ekonomi warga dan memastikan keberlanjutan bantuan sosial yang diterima oleh masyarakat.
Selain itu, Parinringi juga menekankan pentingnya potensi yang dimiliki setiap individu, terutama dalam mengelola sumber daya yang ada di sekitar mereka.
Ia berpesan agar masyarakat tidak malas dalam menggali potensi yang ada, karena dengan tekad dan usaha, segala kesulitan dapat diatasi.
“Banyak potensi yang bisa digali asal tidak malas, semua bisa didapatkan,” ujar Parinringi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Amir Yusuf mengatakan bahwa proses verifikasi dan validasi terhadap data keluarga miskin ekstrem telah dilakukan dengan cermat.
Dinas Sosial Kota Kendari bekerja keras untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan tepat sasaran, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan dari kementerian terkait.
"Sebanyak 333 kepala keluarga yang memenuhi kriteria tersebut akhirnya menerima bantuan pada tahap II ini," kata Amir Yusuf.