Kendari (ANTARA) - Sebanyak 245 aparat sipil negara (ASN) dari lingkup Pemkot Kendari mengikuti kegiatan Swab Antigen yang digelar Pemkot Kendari di RSUD Kendari, Senin.
"Swab antigen hari ini di ikuti ASN dari Bapenda, PTSP, Dishub, dan dinas Perpustakaan. Dari 245 yang ikut, 11 diantaranya terkonfirmasi positif," kata
Direktur RSUD Kota Kendari Sukirman.
Ia menjelaskan, screning atau swab antigen tersebut merupakan instruksi Wali Kota Kendari kepada sekitar 6200 ASN yang ada di Pemkot.
Screning tersebut lanjut Sukirman, dilakukan dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 yang mulai menjangkiti ASN Pemkot Kendari.
“Wali kota menginstruksikan kepada ASN yang ada di Kota Kendari untu melakukan Swab antigen, dimana kita tau bahwa Swab antigen ini akurasinya 99, sekian persen, kita sudah buktikan beberapa orang yang kita tes antigen semua yang positif tetap positif PCR nya,” ungkap Sukirman.
Ia mengaku, Swab yang digelar Pemkot Kendari ini, mendapat dukungan dari ASN, mereka sangat bersyukur dan merespon serta mendukung upaya Pemkot Kendari dalam menekan penyebarluasan COVID-19 yang semakin bertambah.
Salah satu peserta tes Kabid Aset Kota Kendari Andi Muh Ashar mengatakan dengan adanya swab Antigen massal ini, mereka tidak resah lagi dalam menjalankan tugas ASN.
“Dari sinilah kita dapat mengetahui siapa-siapa saja yang terpapar Covid-19. Sehingga tugas-tugas pemerintah dapat kita kerjakan tanpa ada keresahan lagi,” katanya.
Hal serupa disampaikan staf Dinas PTSP Kota Kendari, Suharni, yang sangat mendukung kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 5 Oktober 2020 ini.
“Saya sangat mendukung kegiatan Swab Antigen ini, Alhamdulillah dengan kegiatan ini, kita dapat mengetahui siapa saja ASN yang terkonfirmasi positif/negatif, sehingga kita bisa tenang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perkantoran,” katanya.
Tes massal ini dilakukan sebagai upaya Pemkot memutus rantai penyebaran COVID-19, sekaligus tracing terhadap ASN lingkup Pemkot yang terjangkit COVID-19. Data Pemkot Kendari menyebut hampir 25 persen pasien COVID-19 yang dirawat selama ini berasal dari klaster ASN.