Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan adanya kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok yang terjadi di sejumlah pasar.
Kepala Disketapang Kendari Abdul Rauf, di Kendari, Rabu, mengatakan kenaikan sejumlah bahan pokok masih dalam batas wajar.
"Kenaikan sejumlah bahan pokok di awal Ramadhan ini masih dalam batas yang wajar dan tetap kami kontrol terus," kata Abdul Rauf.
Ia menuturkan masyarakat tidak perlu panik dengan kenaikan tersebut sebab Pemerintah akan selalu hadir guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan Tindakan berburu pangan secara berlebihan yang nantinya akan memicu kelangkaan di pasaran dan membuat kebutuhan masyarakat di Kota Kendari sulit terpenuhi.
Dari hasil penelusuran di pasar Kota Kendari beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga meskipun belum signifikan.
Misalnya saja harga beras per karung berisi 50 kilogram biasanya dijual seharga Rp650 ribu kini naik menjadi Rp820 ribu, lalu harga gula aren yang mengalami kenaikan cukup tinggi yakni dari sebelumnya kisaran Rp18 ribu/kg sekarang menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kg.
Salah seorang pedagang sembako Wa Ode Subu mengatakan, kenaikan gula aren terjadi karena curah hujan yang tinggi sehingga nira aren tercampur dengan air hujan yang menyebabkan kadar gula menurun.
"Untuk harga beras seperti yang kita ketahui memang sudah naik sejak sebulan terakhir sementara untuk harga gula aren dan beberapa bahan pokok lainnya baru sekitar seminggu yang lalu," kata Wa Ode Subu.
Ia menambahkan dari semua kebutuhan pokok hanya bawang merah yang mengalami penurunan harga dari sebelumnya di kisaran Rp50 ribu/kg saat ini seharga Rp40 ribu/kg.
"Penurunan bawang kemungkinan karena stok bawang yang lumayan banyak dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasar," tuturnya.