Baubau (ANTARA) - Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Baubau, Sulawesi Tenggara, Iptu Najamuddin menyebutkan bahwa pihaknya intens berpatroli dan menyebar petugas saat ada kapal penumpang berlabuh di Pelabuhan Murhum daerah setempat guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya tindakan-tindakan kejahatan.
"Jadi anggota kami tersebar, ada yang mobile di luar wilayah hukum pelabuhan ini karena biasanya ada kejadian kehilangan barang bukan di area pelabuhan," kata Kapolsek, di Baubau, Selasa.
Dalam pola pengamanan juga, kata dia, pihaknya membagi tiga yang petugas baik ada yang menjaga kelancaran arus lalulintas di depan pintu masuk pelabuhan ketika ada kunjungan kapal maupun pada saat penumpang turun dan naik ke atas kapal.
"Petugas kami ada di area sterilisasi tempat dilakukan pemeriksaan tiket penumpang," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Buton ini.
Saat ini, menurut dia, kondisi aktifitas kapal Pelni di pelabuhan Murhum belum 100 persen beroperasi seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 28 kali pelayaran embarkasi dan debarkasi dalam sebulan.
"Untuk saat ini jadwal kapal Pelni yang masuk ke Baubau hanya sebatas 10 kali yang ke timur maupun ke barat," ujar pria dua balak dipundak ini.
Meski begitu, tambahnya, intensitas penumpang kapal Pelni terutama dari daerah bagian timur Nusantara jelang perayaan Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi ini terbilang cukup banyak.
Sedangkan transportasi kapal cepat tujuan Baubau-Raha-Kendari yang baru beroperasi sehari sekali, kata dia, para calon penumpang yang akan bepergian melalui armada tersebut diberikan kelonggaran dengan tidak diperlukan memiliki tes cepat atau rapid tes.
"Karena sesuai surat gugus tugas bahwa pelayaran regional yang jangka pendek tidak perlu adanya tes cepat, akan tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, dan tetap menjaga jarak diatas kapal," ujarnya.
Dalam upaya mencegah COVID-19, kata Najamuddin, pihaknya terus mengimbau masyarakat terutama para penumpang yang akan berpergian melalui transportasi laut di pelabuhan Murhum untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mewaspadai penularan corona virus jenis baru itu.
"Penerapan protokol kesehatan masih tetap sama dari awal kita laksanakan bersama stekholder yang ada di pelabuhan Baubau utamanya dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Baubau," ujarnya.
Penerapan protokol COVID-19 bagi masyarakat yang akan bepergian melalui pelabuhan itu seperti pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan berkas surat izin keluar daerah khususnya penumpang armada PT Pelni maupun pengisian blanko tentang penelusuran asal dan tujuan penumpang masih dilaksanakan.
"Kemudian supaya dalam penerapan social distancing dan phisical distancing lebih rapih maka di dermaga kita bagi tiga lajur dengan diberikan sekat, yang mana dua untuk umum dan satu untuk penumpang yang membawa anak-anak," ujarnya.