Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengapresiasi talenta terbaik riset dirgantara dalam negeri melalui Anugerah Talenta Unggul Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture 2024.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa, mengatakan penganugerahan Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi para tokoh, ilmuwan atau pakar Indonesia yang banyak memberikan inspirasi dan pemikirannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik di tingkat nasional maupun internasional pada bidang penerbangan dan antariksa.
"Selain itu, juga mewujudkan sumber daya manusia Indonesia unggul yang mampu menguasai, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang penerbangan dan antariksa untuk kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Handoko.
Handoko mengungkapkan anugerah ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk turut serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang penerbangan dan antariksa.
Adapun Penerima Nurtanio Award Tahun 2024 adalah Profesor Bidang Aerodinamika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB), Lavi Rizki Zuhal.
Minat penelitian Lavi terletak pada pertemuan antara mekanika fluida, mekanika padat, dan ilmu komputasional, dengan aplikasi khusus pada bidang teknik dirgantara.
Saat ini, Lavi menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik di FTMD ITB. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Keahlian Dinamika Fluida dan Propulsi di FTMD ITB.
Sebagai pendidik di FTMD ITB, Lavi telah berkontribusi dalam menghasilkan generasi baru peneliti dan insinyur di bidang rekayasa, khususnya rekayasa dirgantara.
Sementara itu, Pemberi Kuliah Ilmiah Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture Tahun 2024 adalah Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo.
Prof Josh mengelola laboratorium penginderaan jarak jauh Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL), Pusat Penginderaan Jarak Jauh Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), Universitas Chiba, Jepang sejak 2005.
Laboratoriumnya memberikan pendidikan dan melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi dan sains internasional.
Diketahui, penggunaan nama “Nurtanio” dimaksudkan untuk mengenang jasa pengabdian Marsekal Muda TNI (Anm) Nurtanio Pringgoadisuryo sebagai perintis industri kedirgantaraan Indonesia, sekaligus sosok pembuat pesawat pertama all-metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang, juga pesawat lainnya bernama Kunang-kunang, Belalang, dan Gelatik.
Sedangkan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture adalah kegiatan keilmuan dalam bentuk orasi Ilmiah pada bidang penerbangan dan antariksa yang disampaikan oleh insan, tokoh, ilmuwan, dan pakar (perusahaan, industri, akademisi, profesional) yang menaruh perhatian khusus serta banyak memberikan inspirasi dan pemikirannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan (iptek) dan teknologi, khususnya pada bidang penerbangan dan antariksa di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN apresiasi talenta riset dirgantara Indonesia lewat Nurtanio Award