Baubau (Antaranews Sultra) - Polsek Kesatuan Pengamanan dan Pengawasan Pelabuhan (KP3) Baubau, Sulawesi Tenggara, akan menerapkan pola buka tutup dalam pelaksanaan pengamanan arus penumpang libur akhir tahun atau perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di area pelabuhan Murhum daerah itu.
Kapolsek KP3, AKP Bayu Laras Tutuka, di Baubau, Kamis, mengatakan, penerapan pengamanan buka tutup itu sebagai upaya mengantisipasi dan menciptakan arus transportasi didalam area pelabuhan maupun depan pintu masuk pelabuhan berjalan lancar.
"Dari hasil rapat kemarin bersama pihak Syahbandar dan instansi terkait diperkirakan arus penumpang tahun ini meningkat tiga persen. Tentunya kita sebagai polisi kawasan pelabuhan sudah pasti akan membantu karena merupakan tugas kami dalam mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Penerapan sistem pengamanan terbuka dan tertutup sama seperti tahun sebelumnya itu, kata Bayu, juga sebagai upaya mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas seperti pencurian dan copet.
"Jadi setiap pintu masuk dan pintu keluar akan dijaga. Ada tiga penyaringan ketika masuk ke pelabuhan. Kalau ada orang-orang yang diindikasikan akan melakukan kejahatan kita imbau dan akan dipantau," ujarnya.
Menurutnya, posko angkutan natal dan tahun baru yang akan didirikan pada 18 Desember 2018 dan dipusatkan di dalam area terminal pelabuhan itu akan diisi oleh masing-masing personel dari instansi pemerintah dan non pemerintah yang dilibatkan.
Instansi pemerintah dan non pemerintah yang terlibat dalam posko tersebut diantaranya, UPP Baubau, Kodim 1413 Buton, Pos TNI AL, Denpom Baubau, Sat Pol Air, Dishub Baubau, Karantina Ikan, Basarnas, ASDP, Pelni, Sat Pol PP Baubau, dan Kesehatan Pelabuhan.
Selain itu, Stasiun Radio Pantai, Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan, PT Dharma Lautan Utama, PT Wahyu Samudera Timur, PT Aksar Saputra Lines, PT Mira Cipta Sombu, PT Uki Raya Lines, PT Dharma Indah, PT Fungka Permata, PT Boy Bahtera Mandiri, PT Global Ekspres Lines dan Koperasi TKBM.
"Yang pasti dalam pengamanan kita akan bersinergi dengan instansi terkait yang dilibatkan dalam posko itu. Bahkan kita siap selalu berkoordinasi untuk kenyamanan, keamanan dan kelancaran arus penumpang," ujarnya.
Data tindak kriminalitas di area pelabuhan jelang arus mudik penumpang, kata dia, biasanya meningkat, namun demikian pihaknya tidak ingin kecolongan dengan akan menempatkan personel pada saat kapal sandar dan titik tertentu.
"Pencurian dan copet rawan sekali. Jadi orang-orang yang kita curigai akan kita tanya. Karena terkadang kalau ada kapal modus pura-pura masuk pelabuhan dan mengaku berangkat padahal tidak, sehingga itu kita imbau dan akan selalu ada kehadiran polisi disitu," katanya.
Pengamanan diwilayah pelabuhan khususnya pada momen natal dan tahun baru akan lebih terpantau lagi, kata dia, adanya tambahan personel dari instansi terkait yang ditugaskan dalam posko tersebut.
"Jadi kepada calon penumpang juga kita mengimbau agar jangan meninggalkan barang bawaan apalagi menitipkan kepada orang yang tidak dikenal, karena banyak kejadian orang menitipkan barangnya ketika kembali orangnya sudah tidak ada," ujarnya.
Data jumlah penumpang embarkasi/debarkasi pada dua tahun terakhir di pelabuhan itu, kata dia, pada 2016 tercatat realisasi penumpang naik kapal sebanyak 8.009 orang dan turun 16.021 orang. Sedangkan 2017 penumpang naik kapal berjumlah 23.426 orang dan turun 22.933 orang. Dan untuk tahun ini diprediksi kenaikan penumpang sebesar 3 persen.