Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan ketersediaan serbuk abate atau obat pengontrol perkembangan jentik nyamuk untuk Kota Kendari belum tersedia hingga saat ini, alias masih kosong.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg.Rahminingrum, Jumat mengatakan di musim penghujan seperti saat ini, kebutuhan serbuk abate sangat diperlukan untuk menghambat perkembangan jentik nyamuk demam berdarah atau nyamuk aedes aegypti
Namun hingga tahun 2020 ini pihaknya belum menerima serbuk abate dari Kementerian Kesehatan RI, sehingga ketersediaan serbuk abate di Kota Kendari sama sekali tidak tersedia dan hal tersebut sudah berlangsung lama.
"Abate cukup lama bahkan di tahun 2020 ini belum ada abate, biasanya abate kita dapatkan dari Kementerian Kesehatan, namun sampai sekarang pun belum ada," ujar Rahminingrum.
Menurut Rahminingrum serbuk abate sangat diperlukan tidak hanya di saat musim penghujan saja untuk mencegah kembang biak nyamuk pada tempat-tempat tertentu saja namun juga dapat di gunakan untuk di gunakan pada penampungan air bersih yang tidak dapat di kuras.
"Sebetulnya abate itu digunakan untuk tempat-tempat penampungan air yang tidak setiap saat bisa dikuras," ujar Rahminingrum.
Lebih lanjut drg Rahminingrum mengatakan sebagai solusi karena serbuk abate sulit didapatkan maka pihaknya berharap masyarakat tetap melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) dan 3 M yakni menutup, menguras dan mengubur barang-barang bekas agar dapat terhindar dari penyakit demam berdarah (DBD).