Kendari (ANTARA) - Harga ikan segar dan asin di sejumlah pasar tradisional dan pelelangan di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) usai Lebaran masih mahal karena pasokan ikan masih terbatas.
Keterangan yang dihimpun dari para pedagang di pasar di Kendari, Sabtu, harga ikan segar dan ikan asin (ikan kering) di pasaran masih cukup mahal, meski demikian
konsumen tidak bisa berbuat banyak karena memang merupakan salah satu bahan pokok utama masyarakat.
Sebagai contoh, ikan layang segar yang biasanya di jual Rp25.000 per kilogram kini masih bertahan pada kisaran Rp35.000 per kilogram, ikan ruma-rumah dari Rp35.000 per kilogram masih bertahan naik hingga Rp50.000 per kilogram dan ikan asin jenis katamba dari Rp40.000 per kilogram naiok menjadi Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram.
"Kebutuhan konsumsi ikan di Kota Kendari dan Sultra pada umumnya pasa lebaran Idul Fitri 1441 hijriah tergolong cukup tinggi, sehingga walau harganya melambung
konsumen tetap membeli meskipun disesuaikan dengan kebutuhan saat itu," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Usman AT.
Ia menyebutkan, harga ikan segar maupun ikan asin mencapai puncaknya disaat bulan puasa lalu menyusul kurangnya pasokan di pasaran, menyusul aktivitas nelayan selama pandemi COVID-19 terbatas untuk melaut.
Sedangkan ikan segar lainnya seperti bandeng masih ditawarkan antara Rp25.000-Rp30.000 per kilogram dan ikan laut kembung antara Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Untuk Ikan Asin jenis sunu dan kakap seharga Rp120.000 Rp135.000 per kilogram atau naik dibanding sebelumnya yang hanya Rp100.000 per kilogram. Dan ikan teri harganya bervariasi antara Rp90.000 per kilogram untuk kualitas sedang dan Rp110.000 hingga Rp135.000 per kilogram untuk kualitas terbaik.
Salah seorang warga di Kendari, Sukma (40) mengatakan harga ikan segar dan asin dibeberapa pasar selama sepekan terakhir mengalami lonjakan namun mereka tetap harus belanja karena kebiasaan makan harus dengan menu ikan.
"Biasanya kami ke tempat pelelangan ikan dengan harapan harga ikan lebih murah daripada di pasar, namun ternyata harganya juga mahal juga karena memang stoknya terbatas," ujaranya.